Home Kesehatan Makan Daging Kena Antraks, 604 Orang Diberi Antibiotik

Makan Daging Kena Antraks, 604 Orang Diberi Antibiotik

Gunungkidul, gatra.net - Jumlah warga yang diduga terkena antraks di Kabupaten Gunungkidul terus bertambah. Saat ini ada 64 orang di Kecamatan Semanu yang diberi antibiotik karena memakan daging sapi yang mati mendadak.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengatakan sebelumnya ada 540 orang di Kecamatan Ponjong yang telah diberi antibiotik. "Saat ini ada tambahan 64 orang di Kecamatan Semanu. Mereka juga makan daging dari Ponjong," katanya saat ditemui di kantor DPRD Gunungkidul, Senin (13/1). 

Dewi mengatakan tidak ada gejala atau keluhan kesehatan yang dialami oleh 64 orang warga Semanu tersebut. Namun mereka diketahui ikut memakan daging sapi yang mati mendadak. Untuk itu Dinas Kesehatan langsung melakukan antisipasi. 

Dewi mengatakan hasil uji laboratorium dari Balai Besar Veteriner Wates telah menyatakan bahwa sapi yang mati tersebut terkena antraks. "Kami mengambil sampel tanah di lokasi (penyembelihan). Hasilnya positif (antraks)," ucapnya. 

Adapun sampel swab luka dari enam orang warga Kecamatan Ponjong yang terduga kena antraks dinyatakan negatif. Selain itu, sampel darah yang dikirim ke Balai Besar Verteriner di Bogor, Jawa Barat, belum keluar hasilnya. "Kami masih menunggu hasilnya untuk sampel darah," katanya. 

Dewi mengatakan pihaknya juga telah mengirim surat edaran ke seluruh puskesmas, rumah sakit, dan klinik di Gunungkidul agar meningkatkan kewaspadaan atas ancaman antraks. "Supaya siap obatnya, pelayanannya, dan mengedukasi kepada masyarakat," ucapnya. 

Bakteri antraks diduga merebak di Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, belakangan ini. Enam kambing dan tiga sapi mati mendadak pada Desember 2019. Daging-daging ternak itu justru dikonsumsi oleh warga setempat. 

Data RSUD Wonosari menunjukkan enam orang sempat menjalani rawat inap dan enam orang rawat jalan. Satu orang terduga antraks bahkan telah meninggal dunia. "Untuk yang rawat inap, semuanya sudah pulang," kata Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD Wonosari, Wahyu Hidayat.

199