
Gunungkidul, gatra.net - Seorang warga Desa Gombang, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul yang diduga terkena antraks meninggal dunia pada akhir Desember 2019. Wilayah yang diduga menjadi sumber penularan bakteri antraks pun tengah disterilkan dan dipantau secara ketat.
Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari, Gunungkidul, Triyani Heni Astuti, mengatakan sejak 31 Desember 2019 ada enam pasien rawat inap dan enam pasien rawat jalan di rumah sakit tersebut karena diduga terkena antraks.
"Untuk yang meninggal itu salah satu yang rawat inap. Mereka ada yang kontak langsung maupun memakan daging hewan ternak yang mati mendadak," kata dia saat ditemui di kantornya, Jumat (10/1).
Heni menjelaskan semua pasien itu belum bisa didiagnosis terkena antraks karena menunggu hasil uji laboratorium atas sampel darah mereka. Darah itu dikirim oleh Dinas Kesehatan Gunungkidul ke Balai Besar Verteriner di Bogor, Jawa Barat. "Untuk yang meninggal, (sampel) darahnya juga sudah diambil. Kami masih menunggu hasil uji lab," tuturnya.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengatakan setidaknya ada 41 sampel yang telah diambil untuk diuji ke laboratorium. "Sampel darah yang kami kirim ke Bogor, hasilnya masih agak lama untuk mengetahuinya. Karena harus teliti," katanya.
Meski masih dalam taraf terduga, pasien terduga ditanganan i selayaknya mereka positif terkena antraks. Selain mengirim sampel darah ke laboratorium, sedikitnya 540 orang dari Dusun Ngrejek Kulon dan Ngrejek Wetan, Desa Gombang, Kecamatan Ponjong juga diberi antibiotik. "Kami juga melakukan pemantauan selama 2 x 60 hari ke depan sejak diketahui," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, mengatakan hewan ternak yang mati mendadak di Desa Gombang sebanyak enam kambing dan tiga sapi. "Baru diketahui akhir Desember 2019," katanya.
Bambang mengatakan pihaknya telah menerjunkan 50 orang ke wilayah itu sebagai upaya pencegahan. "Ada lebih dari 50 sampel yang kami kirim ke laboratorium di Wates. Sekarang masih suspect antraks," ucapnya.