
Cilacap, gatra.net – Sedikitnya 10 perusahaan telah menandatangani Letter of Intent (LOI) untuk berinvestasi di Cilacap pada 2020, dengan total nilai investasi Rp17 triliun lebih.
Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Cilacap, Icih Suwarsih mengatakan, penandatangan LOI dengan nilai terbesar adalah PT Cilacap Indofero Perkasa, dengan nilai Rp 17 triliun. Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan logam.
Saat ini, proses perizinan sudah terdaftar via Onpine Single Submission (OSS). dan sudah terbit NIB serta pertimbangan teknis tanah.
"Kta terus mengawal agar LOI ini bisa terealisas," katanya.
Selain itu, ada pula perhotelan dengan nilai investasi Rp60 miliar, wisata dan adventure Rp7 miliar, ekspor impor Tuna, tambak ikan dan udang, serta perdagangan dan jasa.
Icih menerangkan, minat investor untuk menanamkan modalnya di Cilacap meningkat seiring pencanangan Cilacap sebagai kabupaten proinvestasi. Selain perizinan mudah, Pemkab Cilacap juga telah menyediakan kawasan industri.
Sementara itu, yang sudah mulai digunakan adalah kawasan Industri di Cilacap timur seluas 500 hektare. Cilacap juga menyediakan lahan di kawasan barat selatan, dengan luasan ribuan hektare.
“Mereka tertarik karena pertama ketersediaan lahan. Kemudian yang kedua adalah ketersediaan tenaga kerja,” ucapnya.
Menurut Icih, meningkatnya investasi Cilacap juga dipengaruhi oleh semakin mudahnya akses menuju ke Cilacap. Di Cilacap lalu lintas udara mudah dengan keberadaan Bandar Udara Tunggul Wulung. Selain itu, Cilacap juga dilintasi jalur rel kereta api.
“Nanti kalau tol selatan sudah terealisasi juga akan lebih mudah lagi,” jelasnya.