
Natuna, gatra.net - Pasca insiden pengusiran nelayan Indonesia oleh Kapal Coast Guard Cina, di Perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Natuna, Kepri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendatangi kawasan itu Rabu (7/1).
Di sana, Presiden Jokowi kemudian menyebut bahwa tidak ada kapal asing yang masuk dalam kawasan teritorial Indonesia, yang ada hanya Kapal Asing asal Cina masuk ke perairan ZEE Indonesia.
Meski begitu, dalam insiden itu kata Jokowi, aparat keamanan sudah melakukan tindakan persuasif. Sebab saat kejadian, kapal ikan asing tidak sedang melakukan penangkapan ikan, itulah makanya tidak dilakukan penindakan. Tapi kalau sempat mencuri, akan ditindak tegas.
"Kedaulatan Republik Indonesia di Kabupaten Natuna, Kepri, tidak bisa ditawar. Natuna milik Indonesia," tegas Jokowi.
Natuna kata Jokowi adalah bagian dari sejarah Indonesia. Lantaran itu, ada Bupati yang di pilih oleh sekitar 81.340 jiwa masyarakat secara langsung untuk memimpin dan mengontrol kestabilan ekonomi, sosial dan politik di Kepulauan Natuna itu.
"Tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi, dengan tegas saya sampaikan, secara De Fakto dan De Jure Natuna milik Indonesia," tegasnya.
Jokowi kemudian menghimbau nelayan setempat untuk tidak khawatir saat melaut. Tidak perlu khawatir kepada kapal nelayan asing atau kapal pengawas perikanan negara tetangga.
Sebab Kapal Pengawas Perikanan Dirjen Pengawas Sumber Daya Kelautan dan KRI Karel Satsuitubun–356 akan melindungi nelayan di Kabupaten itu.