
Slawi, gatra.net - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tegal belum dapat memastikan penyebab air di sumur milik salah satu warga di Desa Grobog Wetan, Kecamatan Pangkah yang panas mendidih. DLH dan Dinas Kesehatan mengambil sampel air untuk diperiksa di laboratorium.
Empat orang petugas UPTD Laboratorium DLH Kabupaten Tegal mendatangi lokasi sumur Senin (6/1) untuk mengecek kondisi air dan mengambil sampelnya menggunakan sejumlah peralatan. Pengecekan dilakukan terhadap air yang kondisi suhunya panas maupun dingin.
Menurut Kepala UPTD Laboratorium DLH Eni Kusrini mengungkapkan, hasil pengecekan air yang suhunya panas menunjukkan tingkat keasaman air (PH) mencapai 6,08 yang berarti normal.
"Suhunya 53 derajat celcius. Kondisi air tidak berasa dan berbau. Kalau hasil pengecekan air yang dingin, PH 5,95, tidak berasa dan tidak berbau," kata Eni, Senin (6/1).
Terkait penyebab air sumur menjadi panas dan kandungannya, Eni belum dapat memastikannya. Hasil pengecekan di laboratorium terhadap sampel air baru bisa diketahui paling cepat dua pekan.
"Tiga hari ke depan kami akan mengecek kembali apakah air yang panas ada perubahan atau tidak," ujar Eni.
Untuk sementara, Eni berujar, air dari sumur disarankan untuk digunakan minum dan memasak hingga ada hasil laboratorium. "Air hanya boleh digunakkan untuk mandi dan mencuci saja," ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiadi juga belum bisa memastikan kandungan air dari sumur tersebut apakah mengandung bahan berbahaya atau tidak. "Sampel air sudah diambil. Masih harus menunggu hasil laboratorium dulu," ujarnya, Senin (6/1).
Sebelumnya diberitakan, air sumur milik Tohayah (60) di Desa Grobog Wetan, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah mendadak panas seperti air mendidih. Belum diketahui penyebab fenomena aneh tersebut.
Rumah Tohayah yang berada di RT 2 RW 3 menjadi ramai didatangi warga yang ingin melihat langsung kondisi air sumur yang bersuhu panas. Kepolisian juga memasang garis polisi untuk mengamankan lokasi sumur dengan kedalaman 8 meter itu.
Tohayah mengungkapkan, panasnya air sumur miliknya sudah terjadi sejak Sabtu 28 Desember 2019. Dia pertama kali mengetahuinya saat dari dalam sumur keluar asap.
"Biasanya sumurnya ditutup karena tidak pernah digunakan. Saya kaget karena keluar asap. Pas airnya diambil oleh menantu saya, airnya panas kaya mendidih," ujarnya Tohayah, Senin (6/1).