Home Internasional Soleimani Tewas, Ribuan Orang di Baghdag Berduka

Soleimani Tewas, Ribuan Orang di Baghdag Berduka

Baghdad, gatra.net - Puluhan ribu orang berbaris di Baghdad pada Sabtu (4/1) siang. Mereka meratapi kepergian kepala militer Iran Qassem Soleimani dan pemimpin milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis yang tewas dalam serangan udara Amerika Serikat (AS). Tentu saja, atas peristiwa ini, akan meningkatkan eskalasi konflik yang lebih luas di Timur Tengah.

Dengan memerintahkan serangan udara pada Jumat (3/1) lalu terhadap komandan pasukan asing Pengawal Revolusi Iran, Presiden Donald Trump telah membawa Washington dan sekutunya, terutama Arab Saudi dan Israel ke wilayah yang belum dipetakan dalam konfrontasinya dengan Iran dan milisinya di seluruh wilayah.

Seorang komandan senior Pengawal Revolusi elit Iran, Gholamali Abuhamzeh sebagimana dikutip Reuters, mengatakan, Teheran akan menghukum orang Amerika di mana pun mereka berada dan meningkatkan prospek kemungkinan serangan terhadap kapal-kapal di teluk.

Sementara, Kedutaan Besar AS di Baghdad mendesak warga Amerika untuk segera meninggalkan Irak setelah pemogokan di bandara Baghdad yang menewaskan Soleimani. Beberapa karyawan perusahaan minyak asing Amerika juga meninggalkan kota Basra, Irak selatan.

Soleimani, seorang jenderal berusia 62 tahun merupakan komandan militer unggulan Teheran dan sebagai kepala Pasukan Quds, lengan asing Garda Revolusi, serta arsitek berpengaruh di Iran yang menyebar di Timur Tengah. Sementara itu, Muhandis adalah wakil komandan badan payung Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) Irak dari kelompok-kelompok paramiliter.

Para pelayat, termasuk banyak milisi berseragam menganggap Muhandis dan Soleimani adalah pahlawan pengibar bendera Irak dan milisi. Mereka juga membawa potret kedua pria itu dan menempelkannya di dinding dan di kendaraan pengangkut personel lapis baja. Dalam prosesi itu pun, ribuan orang meneriakkan: "No No Israel, No No Amerika".

Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi dan komandan milisi Irak Hadi al-Amiri, sekutu dekat Iran dan kandidat utama untuk menggantikan Muhandis pun hadir. Belakangan, para pelayat membawa mayat-mayat itu dengan mobil ke kota suci Syiah Kerbala di selatan Baghdad.

Prosesi itu akan berakhir di Najaf, kota suci Syiah lainnya tempat Muhandis dan Irak lainnya akan dimakamkan. Tubuh Soleimani akan dipindahkan pada hari Sabtu ke provinsi Khuzestan Iran barat daya yang berbatasan dengan Irak.

Rencananaya, pada Minggu (besok), kedua  jenazah akan dibawa ke kota suci Syiah Mashhad di timur laut Iran dan dari sana ke Teheran dan kota kelahirannya Kerman di tenggara untuk dimakamkan pada Selasa.

Sementara itu, Presiden AS Donal Trump mengatakan, Soleimani telah merencanakan apa yang dia sebut serangan segera dan berbahaya terhadap diplomat dan personel militer Amerika. Kritikus Demokrat terhadap presiden Republik mengungkapkan, bahwa perintah Trump ceroboh dan Ia justru meningkatkan risiko lebih banyak kekerasan di wilayah berbahaya.

187