Jakarta, gatra.net - Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) secara tegas menolak sistem khalifah dan mendukung penuh kerja pemerintahan. Lembaga yang diklaim menaungi 400 ribu ormas itu menentang organisasi seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) muncul kembali.

"LPOI sangat mendukung kebijakan dari Menkopolhukam, kalau dia (Mahfud MD) mengatakan tidak ada khilafah, tidak ada khilafah. NKRI adalah presiden. Jadi kalau mau teriak segala macam silakan, datang ke LPOI kalau berani. Saya tantang Hizbut Tahrir," kata Sekjen LPOI, Lutfi Attamimi saat ditemui di Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (3/1).

Lutfi meyakini, Pemerintah Indonesia tidak pernah membenci kaum Muslim. Namun ia menyebut, pemerintah kerap menangkap kelompok radikal.

"Kami dukung Densus tangkap, enggak ada (konsep Indonesia) mau dijadikan Timur Tengah, no way. Itu komitmen kita dengan Pak Menteri. Jadi kebijakan menteri selamanya akan kita lakukan," tegasnya.

Tak hanya soal khilafah, pertemuan dengan Menko Polhukam, Mahfud MD itu juga membahas sikap mereka terhadap komunitas Muslim Uighur di Xinjiang, Tiongkok. Menurutnya, Indonesia menjadi korban hoaks atas pemberitaan konflik Uighur.

"Kita ini sekarang masih diadu domba, dua minggu lalu ya saya berbicara tentang uighur. Alhamdulillah hoaksnya berhenti," paparnya.