
Semarang, Gatra – Bencana tanah longsor rawan menyertai libur panjang selama masa Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Jawa Tengah. Ancaman longsor tak hanya pada kawasan permukiman, melainkan juga pada jalur-jalur transportasi.
Pada Jumat (20/12), Jalan Nasional Lintas Selatan (JLS) di titik Padangjaya, Kecamatan Majenang, Cilacap, longsor dan banjir lumpur . Timbunan tanah berasal dari bukit yang ada di utara jalan tersebut ambrol turun ke jalan raya.
Kendaraan dari arah barat dan timur, bahkan sempat tidak bisa bergerak sebelum timbunan longsor ditepikan oleh warga dengan alat seadanya.
Pengawas Pelaksana Jalan Nasional Wangon-Perbatasan Jabar, Pujiono mengatakan, banjir lumpur itu dipicu tanah yang mudah erosi. Sebab, area yang tadinya berisi kayu keras kini sedang digarap oleh masyarakat. “Itu karena ladang yang baru dicangkul terbawa erosi mas,” kata Pujiono.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jateng, Sudaryanto mengatakan, memasuki musim penghujan, masyarakat diminta waspadai sejumlah bencana hidrologi, yakni longsor dan banjir. Apalagi, menurutnya, hampir semua daerah di Jawa Tengah, masuk dalam daerah rawan longsor.
Selama ini, antisipasi yang dilakukan antara lain memperbarui inventarisasi data rawan bencana banjir dan tanah longsor di 35 kabupaten/kota. Selain itu juga mempersiapkan sarana, prasarana dan logistik bencana serta menggelar apel siaga bencana seperti bersih-bersih sungai, saluran dan lingkungan.
“Gerakan ini dilakukan di seluruh wilayah Jawa Tengah dengan menggandeng pihak-pihak terkait,” terangnya.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Sinung Nugroho Rachmadi berharap, wisatawan mesti tahu kawasan rawan longsor, risiko genangan, sampai potensi banjir. "Ikuti terus informasi cuaca dari BMKG, perhatikan pengumuman dan aturan di setiap tempat wisata, dan saling berkomunikasi," ujarnya.
Dia mengatakan sejumlah destinasi wisata di Jawa Tengah telah siap menerima lonjakan pengunjung selama libur Natal dan tahun baru.