
Jakarta, gatra.net - Untuk mewujudkan revolusi industri 4.0, inovasi sejatinya tidak harus semuanya dalam bentuk digital.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang Brodjonegoro menyebut jumlah startup terus bertambah dan berbasis teknologi, meski masih didominasi secara digital.
"Padahal untuk mewujudkan revolusi industri ke empat, itu tidak harus semuanya dalam bentuk yang digital. Masih banyak teknologi lain yang perlu dikembangkan. Apakah robotik, Internet of Things, dan segala macam lainnya," kata Menteri Bambang di Auditorium LIPI, Jakarta, Kamis (19/12).
Bambang juga menjelaskan, kedepan bukan hanya diperbanyak star up-star up dengan inovasi yang lebih bervariasi, namun juga akan didorong khususnya dari kaum milenial, agar dapat menggunakan dan memanfaatkan teknologi sebagai basis dari entrepreneurship.
"Ini start up yang kita inginkan untuk menjadi cikal bakal entrepreneur kita di masa depan. Yaitu yang basisnya tidak hanya perdagangan, jasa, atau sumberdaya alam, tapi juga teknologi inovasi. Sehingga produknya benar-benar kompetitif dan punya nama di kemudian hari," kata mantan menteri Bappenas ini.
Apalagi, lanjut Bambang, dengan sudah terbentuknya Badan Riset dan Inovasi Nasional, kedepan inovasi akan dikoordinasikan dan diwadahi oleh Badan nantinya. Sehingga, komersialisasi inovasi bisa dipercepat dengan tidak adanya tumpang tindih penelitian dan pengembangan tiap lembaga penelitian yang ada.
"Iya BRIN ini kan sudah ada dan terbentuk. Jadi, BRIN akan jadi rumah besar dalam kegiatan Litbang di negara ini," katanya.