
Stadion Jatidiri Semarang akan menjadi ikon kebanggan bagi warga Jawa Tengah. Kawasan ecosport tourism berkelas internasional tersebut 95 persen terselesaikan. Ibarat proyek 'Mercusuar' seperti GBK, Jatidiri membidik event internasional berlabuh di jantung ibu kota Jawa Tengah. Fasilitas mewah serba digital bisa dinikmati pada 2020 atau awal 2021.
Megah dan mewah, kesan yang terlihat pada fasad dan atap tribun Stadion Jatidiri Semarang sebagai ikon Kawasan GOR Jatidiri. Penampakan itu jelas terlihat saat melintas pada Tol dalam kota Semarang ruas Krapyak-Jatingaleh.
Pekerjaan pembangunan stadion Jatidiri Semarang dimulai sejak tahun 2016. Homebase klub PSIS Semarang itu dirombak perwajahannya 180 derajat, dengan anggaran yang digelontorkan mencapai Rp436 miliar dari APBD Jawa Tengah tahun 2019.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Sinoeng N. Rachmadi, mengatakan pembangunan stadion Jatidiri memggunakan standar internasional mulai dari jenis rumput zoysia japonica, lintasan atletik sertifikasi IAAF, hingga lampu pencahayaan berstandar internasional.
"Kompleks Stadion Jatidiri akan dilengkapi dengan fasilitas serba digital. Mengusung konsep ecosport tourism," kata Sinoeng kepada Gatra Jateng, Desember ini.
Konsep ecosport tourism mengusung kawasan yang mencakup green spot, ecosport, dan ecotainment. Memadukan kawasan perbukitan dengan hijaunya tumbuhan serta lingkungan yang bersih, ditambah dengan jaringan instalasi listrik bawah tanah.
"Sehingga kita bisa menikmati suasana sport yang ramah lingkungan," katanya.
Sementara, unsur ecotainment akan ada permainan lampu warna-warni pada fasad stadion untuk menarik di malam hari. Tampilan lampu ini bisa menjadi daya tarik wisata dan tempat publik warga Semarang.
"Bisa jadi spot selfie anak muda, dan jadi tempat areaa promosi produk. Ini akam bagus terlihat di jalan tol dan cukup menarik. Sekarang masih proses tapi sudah uji coba," ujarnya.
Dari sisi arsitekur, fasad yang menempel pada stadion mencerminkan kultur Jateng. Menonjolkan motif khas batik kawung berwarna merah dan putih lambang semangat nasionalisme, termasuk ada bentuk gunungan wayang pada tiap pintu masuk menuju dalam stadion dan pintu utama depan.
Fasilitas serba digital bisa dijajal mulai dari sistem parkir, hingga papan reklame. Sementara pencahayaan baik di luar stadion dan di dalam, memiliki daya1800KVA dengan back up power genset.
"Parkiranya saja sistem digitalisasi menggunakan kartu. Itu kartu jangan hilang, kalau hilang maka tidak bisa keluar dari kompleks Jatidiri," seloroh Sinoeng.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Renovasi GOR Jatidiri Prambudi Trajutrisno menerangkan akan segera mengurus sertifikasi Stadion Jatidiri sebagai pengakuan berkelas dunia. Hal itu guna mengejar beberapa event bergengsi baik nasional maupun internasional agar bisa menempati di Stadion Jatidir.
"Jika tidak di sertifikasi tidak bisa digunakan berbagai ajang resmi. Kita ingin seperti PON 2024, atau homebase Piala Dunia U-20 pada 2021. Sertifikasi kita kejar sehingga ketika selesai pengerjaan di tahun 2020, stadion bisa segera digunakan," jelasnya.
Pihaknya berharap pada akhir tahun 2020 atau awal 2021 Jatidiri bisa difungsikan. Saat ini masih dalam tahap pengerjaan tahap keempat meliputi arsitektur fasad seperti atap stadion, aluminium composite panel (ACP), 8 track lintasan atletik, pekerjaan space frame, pekerjaan landscape, dan mechanical electric.
Berkategori standar internasional, Jatidiri akan mampu menampung 30 ribu penonton yang bisa menempati tribun barat, VIP, VVIP, Tribun Timur untuk umum dan difable, dan tribun utara dan selatan untuk umum.
Menilik bagian luar stadion, di sekeliling area stadion dilengkapi fasilitas olah raga lainnya, ada beberapa komplek venue seperti gelanggang kolam renang, lapangan tenis, sirkuit sepatu roda, dan lapangan voli.
"Kursi penonton dibuat pola menyerupai burung garuda dengan warna merah, biru, dan kuning bila dilihat dari atas," ujar dia.
Lebih lanjut, Prambudi, menyatakan pekerjaan renovasi tahap V akan dikerjakan pada 2020 dengan anggaran Rp116 miliar, dengan anggaran fisik Rp112 miliar, anggaran manajemen konstruksi renovasi Rp2,7 miliar, serta anggaran pengelolaan kegiatan Rp550 juta.
"Saat ini sedang dilaksanakan review DED renovasi Stadion Jatidiri tahap V oleh konsultan perencana CV. Identitas Semarang, selanjutnya akan dimohonkan tender pada akhir bulan Desember 2019, diharapkan awal tahun 2020 dapat dilaksanakan Renovasi Tahap V," ujarnya.