Home Kesehatan Posyandu Dapat Mengintervensi Hipertensi Anak dan Remaja

Posyandu Dapat Mengintervensi Hipertensi Anak dan Remaja

Jakarta, gatra.net - Hipertensi pada anak dan remaja merupakan masalah kesehatan global yang menyebabkan angka kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas) meningkat.

Data nasional dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018 di Indonesia menunjukkan prevalensi hipertensi pada dewasa meningkat 1,5 kali dalam kurun waktu 5 tahun. Sementara, hipertensi pada remaja usia 15-18 tahun didapatkan sebesar 18,9%.

Berdasarkan pidato yang disampaikan oleh Guru Besar di Bidang Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. Partini Pudjiastuti Trihono, SpA(K), MM(Paed) saat upacara pengukuhan, bahwa program posyandu dapat mengintervensi hipertensi pada anak dan remaja.

"Selama ini belum ada program posyandu untuk anak dan remaja yang mengukur tekanan darah. Sebenarnya intervensi sudah bisa dilakukan dengan mengukur tinggi badan dan tekanan darah. Kalau rasio tinggi ke tensi hasilnya lebih dari 0,6 atau 0,7 maka itu hati-hati, dia sudah hipertensi," katanya kepada wartawan di Aula IMERI FKUI, Jakarta Pusat, Rabu (18/12).

Eskalasi masalah hipertensi pada anak dan remaja ditunjang dengan data yang menunjukkan tingginya perilaku berisiko hipertensi antara lain merokok, konsumsi alkohol, kurangnya aktivitas fisik, serta obesitas. Tidak hanya itu, kelahiran bayi prematur dengan berat yang rendah juga merupakan faktor risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular.

"Peran fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) seperti puskesmas itu penting untuk program promotif dan preventif dengan mengukur tekanan darah secara rutin pada anak-anak mulai usia tiga tahun. Selain itu, orang tua juga tetap harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak mereka," tutur Prof. Partini.

254