
Jakarta, gatra.net - Direktur Utama Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Indonesia Misran Lubis mengatakan bahwa media memiliki peran penting dalam peningkatan kepercayaan publik terhadap LSM selama beberapa tahun terakhir.
"Media dan LSM sebenarnya satu entitas. Jadi kalau kita lihat memang ada tren peningkatan di 2018 ini soal kepercayaan publik terhadap LSM, karena mungkin masyarakat juga sudah mulai bisa melihat mana LSM yang abal-abal dan mana LSM yang benar-benar bekerja untuk kepentingan masyarakat," kata Misran kepada gatra.net usai acara perilisan Civil Society Organization (CSO) Sustainability Index 2018 di Hotel Grand Cemara, Jakarta Pusat (13/12).
Misran menerangkan bahwa di masa lalu, terutama di awal-awal tahun 2000, LSM dihadapkan pada masa yang buruk. Pasalnya, banyak LSM abal-abal yang memiliki kerja-kerja pemerasan, namun memakai kedok LSM.
"Tapi, lambat-laun, dengan kita melakukan promosi akuntabilitas LSM, publik juga sudah mulai menilai, dan dukungan dari media juga aktif mempromosikan peran-peran dari LSM yang positif," tambahnya.
Kendati demikian, meski ada peningkatan, Misran berujar bahwa hal itu masih tergolong rendah. "Mungkin sebagai saran, media juga perlu mereportase secara sering praktek-praktek, misalnya yang dilakukan LSM dalam pembinaan di masyarakat, sehingga itu juga menambah kepercayaan publik," jelasnya.
Konsil LSM Indonesia sendiri merupakan lembaga Non Government Organization yang menaungi lembaga LSM di seluruh Indonesia. Sejak berdiri tahun 2010 silam, Konsil LSM telah menghimpun sebanyak 93 LSM di 13 provinsi di Indonesia.