
Bandung Barat, gatra.net - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengimbau pengelola industri pariwisata di Lembang memperhatikan ketertiban arus lalu lintas.
Hal ini diungkapkan menyusul kerap terjadi kemacetan di Lembang pasca hadirnya wisata baru the Great Asia-Afrika beberapa waktu lalu.
Kadis Budpar KBB, Sri Dustirawati mengatakan pengusaha di bidang wisata mestinya tidak hanya mencari keuntungan. Namun mesti ikut pula mengedepankan keamanan, kenyamanan, dan ketertiban arus lalu lintas di sekitar destinasi wisatanya.
"Wisatawan oke banyak, bagus! Tapi kita juga harus memerhatikan kenyamanannya. Jadi harus diatur arus lalu lintas-nya dan pengelolanya juga harus ikut mengamankan di area sekitar destinasinya mereka," ungkap Sri saat ditemui di Novena Hotel Lembang, Rabu (11/12/2019).
Pasca beroperasinya the Great Asia-Afrika, Sri menyebutkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dishub KBB pasalnya, dalam setiap hari pengunjung ke wana wisata baru yang memiliki kapasitas parkir 2.000 kendaraan tersebut terus membludak sehingga berdampak terhadap kepadatan arus lalu lintas di Lembang dan sekitarnya.
"The Great Asia-Afrika itu sehari bisa mencapai 4000-an pengunjung jadi memang harus dipersiapkan rekayasa jalannya, pengaturan jalannya, jangan sampai tidak memerhatikan carrying capacity-nya," bebernya.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Cimahi, AKP Susanti Samaniah menerangkan, kemacetan yang terjadi di ruas Jalan Raya Lembang dan sekitarnya disebabkan keluar masuk kendaraan khususnya dari Farmhouse dan the Great Asia-Africa yang lokasinya bersebrangan, sehingga kemacetan tidak bisa terhindarkan.
"Memang kontur jalan yang sempit juga berpengaruh. Ditambah lagi banyak gang yang banyak keluar masuk kendaraan tentunya itu menyebabkan perlambatan arus lalu lintas hingga akhirnya terus mengekor," paparnya.
Dengan adanya kepadatan arus lalu lintas di kawasan wisata Lembang, dia menuturkan, pihaknya rutin mengatur arus lalu lintas dan menyiagakan sejumlah personel satuan lalu lintas di sekitar lokasi wisata supaya bisa mengurai kemacetan.
"Kami akan mencoba memasang trailing sepanjang jalan. Nantinya dari depan Farmhouse itu tidak langsung nyebrang ke Asia Africa dan untuk pejalan kaki juga kita akan buatkan satu pintu saja," tukasnya.