Home Kesehatan Di Semarang, Periksa di Puskesmas Tidak Perlu Antri

Di Semarang, Periksa di Puskesmas Tidak Perlu Antri

Semarang, gatra.net - Periksa kesehatan di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di Kota Semarang sekarang tidak perlu harus antri di loket pendaftaran. Masyarakat bisa melakukan indent dengan mendaftar melalui online satu hingga dua hari sebelum waktu periksa di puskesmas.

Kepala Puskesmas Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan Kota Semarang, Puriyanto Wahyu, menyatakan periksa di puskesmas sekarang tidak perlu susah-susah antri diloket lagi.

“Masyarakat dapat mendaftar secara online melalui program puskesmas tanpa antrian (Pustaka) satu hingga dua hari sebelum periksa,” katanya kepada gatra.net di Semarang, Selasa (10/12).

Lebih lanjut, Puri panggilan Puriyanto, menyatakan tidak antri, merupakan salah satu dari inovasi pelayanan 5G puskesmas untuk memberikan pelayanan lebih baik kepada masyarakat.

Menurutnya, 5G yakni gratis, ga ribet, ga antri, gesit, dan go cashless. Gratis yakni bagi semua warga yang memiliki elektronik kartu tanda penduduk (e-KTP) Kota Semarang tidak dipungut biaya saat periksa dan mendapatkan obat.

Ga ribet karena jam pelayanan di puskesmas di Kota Semarang hingga pukul 17.00 WIB sehingga masyarakat bisa mengatur waktunya.

Ga antri yakni masyarakat bisa mendaftar melalui online dari rumah atau tempat lainnya. Gesit karena sudah lagi menggunakan kertas mulai dari pendaftaran, pemeriksaan oleh dokter, dan resep obat dilakukan terpadu melalui jaringan komputer.

“Go cashless yakni pembayaran bisa dilakukan secara non tunai menggunakan gopay,” ujar Puri.

Puskesmas Tlogosari Kulon, lanjutnya, melayani pemeriksaan kesehatan perorangan yakni poliklinik umum, poliklinik kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, gigi, lanjut usia (lansia), serta meyalani rawat inap.

Jumlah masyarakat yang periksaan kesehatan setiap hari antara 100 hingga 250 orang. Mereka berasal dari empat wilayah yang menjadi area pelayanan Puskesmas Tlogosari Kulon yakni Kalicari, Gemah, Tlogosari Kulon, dan Muktiharjo Kidul.

“Sebagian besar masyarakat yang periksa menggunakan BPJS Kesehatan,” katanya.

2226