
Solo, Gatra.com – Aksi bentrok terjadi di depan kantor Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Solo Jumat (6/12). Bentrokan ini terjadi antara massa Banser dan Pagar Nusa yang bentrok dengan massa yang dari ormas Islam yang menolak penceramah Ahmad Muwafiq.
Salah seorang saksi mata bernama Wawan (29) mengatakan bahwa sekelompok massa menaiki sepeda motor melintas di depan kantor PCNU Solo. Di depan Kantor PCNU berkumpul banyak massa Banser dan Pagar Nusa.
”Mereka tiba-tiba langsung saling teriak dan lempar-lemparan. Saya sempat berhenti karena takut lemparan,” ucapnya pasca bentrok.
Namun Wawan tak tahu apa penyebab kedua massa tersebut bentrok. Dirinya hanya tahu salah satunya dari Pagar Nusa dan Banser karena mereka berada di depan kantor PCNU.
Sedangkan Ketua PCNU Solo Mashuri mengatakan bahwa kelompok massa NU memang tengah berjaga di depan kantor. Pasalnya di saat bersamaan kelompok ormas yang tergabung dalam Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) usai melakukan aksi demo di depan Polresta Solo atas penolakan penceramah Ahmad Muwafiq di Al-Muayad. Mereka memperkirakan massa demo bubar dan melintas di depan kantor PCNU.
”Makanya terjadi salah paham,” ucapnya.
Untuk itu Mashuri langsung menenangkan massa Banser dan Pagar Nusa yang berjaga di depan kantor. Bahkan Mashuri memberikan himbauannya diatas mobil pengeras suara yang ditempatkan di depan kantor PCNU. Dirinya meminta massa untuk tenang dan membubarkan diri.
Sedangkan Divisi Advokasi DSKS Endro Sudarsono pihaknya memang melakukan aksi di Polresta Solo untuk menuntut penindakan atas ucapan Ahmad Muwafiq. Endro tak menampik jika massa yang bentrok di kantor PCNU merupakan massa DSKS pasca aksi di Polresta Solo.
”Mungkin memang peserta aksi demo yang kami gelar di Polres,” ucapnya saat dikonfirmasi via telepon.
Saat ini dirinya tengah mengidentifikasi kelompok mana yang terlibat aksi bentrok. Pasalnya massa yang terlibat bentrok tak membawa atribut bendera organisasi. Padahal usai demo pihak DSKS selalu meminta peserta aksi untuk tertib saat pulang. ”Kami juga sudah meminta agar mereka tidak pulang lewat depan Kantor PCNU,” ucapnya.
Terkait aksi Endro meminta agar kepolisian segera melakukan pengusutan terhadap kasus penistaan agama yang disangkakan pada penceramah Ahmad Muwafiq. Aksi yang digelar di depan Polresta Solo ini sebagai bentuk dorongan pada kepolisian agar melakukan pengusutan supaya tidak muncul gesekan antar umat Islam.
Sementara itu Wakapolresta Solo AKBP Iwan Saktiadi mengatakan saat ini kondisinya telah kondusif. Saat ini sudah ada komunikasi antara kedua pimpinan massa. Polisi juga telah menerjunkan anggota untuk melerai kedua kelompok massa. Iwan juga telah membenarkan bahwa massa yang menggunakan kendaraan bermotor merupakan peserta aksi demo DSKS.
”Iya, mereka peserta aksi yang pulang melewati kantor PCNU,” ucapnya.