
Karanganyar, gatra.net - Pemberian dana stimulan atlet dan pelatih pada tahun 2020 akan disesuaikan prestasinya. Berlainan dari program serupa tahun 2019, dimana dana tersebut diberikan merata.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Titis Sri Jawoto mengatakan cara tersebut bertujuan melecut semangat meraih prestasi. Pengelola cabang olahraga unggulan dituntut meningkatkan performanya di tengah persaingan ketat perolehan ranking.
"Saya sudah menerbitkan SK untuk stimulan cabor berprestasi. Perpanjangan tiga bulan sampai 2020. Jika stimulan itu diberikan tanpa klasifikasi pada 2019. Maka di 2020, hanya atlet dan pelatih berprestasi saja," katanya kepada gatra.net di Karanganyar, Kamis (5/12).
Sejauh ini, dana stimulan diberikan ke tujuh cabor itu yakni senam, renang, atletik, taekwondo, sepaktakraw, panahan dan gulat. Cabor-cabor ini diprioritaskan karena mencetak banyak prestasi. Titis mengatakan, program itu di 2019 bersifat uji coba. Adapun sumber pembiayaan dari APBD perubahan Rp 150 juta. Jumlah pelatih dan atlet penerima ongkos perjalanan latihan sebanyak 132 orang.
"Akan diseleksi lagi. Mereka bisa meningkatkan prestasi atau setidaknya mempertahankan gelar juara," jelasnya.
Ia melanjutkan, dana stimulan ke atlet dan pelatih relatif kecil dan hanya cukup membiayai ongkos perjalanan pulang pergi dari rumah ke tempat berlatih. Pemberiannya juga diprioritaskan ke atlet pemula.
Pemberian insentif tersebut juga dilakukan KONI Karanganyar ke para atlet dan pelatih. Hanya saja, betuknya berlainan dari Pemda yang memberikan uang transportasi ke tempat latihan.
“Kalau KONI, sasarannya berlainan. Mereka membina panahan, taekwondo dan beberapa lainnya. Meski belum seluruhnya terfasilitasi, namun ini jauh lebih baik dibanding tahun sebelumnya,” katanya.