Cilacap, gatra.net – Wilayah kabupaten Cilacap, Jawa Tengah berpotensi kehilangan sedikitnya 530 hektare sawah dalam proyek pembangunan tiga ruas tol. Tiga ruas tol tersebut yakni, Tol Bandung-Cilacap, Tol Pejagan-Cilacap dan Tol Cilacap-Yogyakarta.

“Kalau saya mengikuti trase yang sudah ada payung hukumnya. Itu untuk jalan tolnya saja, itu 530 hektare,” kata Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Cilacap, Hamzah Syafrudin.

Dia mengaku belum mengetahui pasti trase atau jalur tol ini. Namun, berdasar Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang telah dikeluarkan Provinsi Jawa Tengah, ratusan hektare sawah produktif dipastikan terkena proyek ini.

Menurut dia, angka hilangnya sawah produktif itu masih berpotensi bertambah mengingat belum dihitungnya jalur keluar atau exit tol tiga ruas tol ini. Pasalnya, hingga saat ini PUPR Cilacap belum memperoleh peta rancangan rute resmi yang final.

“Mungkin, itu belum menghitung exitnya ya. Exit itu kan butuh lebih luas lagi. Nah, kita nggak tahu di Cilacap ada berapa exit nantinya. Karena nanti, dari arah utara, yang Pejagan Cilacap, itu juga kan trase-nya provinsi itu kan melewati Maos. Maos itu lumbung padi juga kan,” ujarnya.

Selain berpotensi menghilangkan sawah, tiga proyek strategis nasional tersebut juga berpotensi untuk menggunakan lahan-lahan yang kini sudah jelas peruntukannya. Misalnya, untuk permukiman.

Namun, dia menegaskan, dari komunikasi yang dilakukan dengan pusat, Pemda Cilacap meminta agar sebisa mungkin tol menghindari pembebasan di lahan produktif atau permukiman.

“Ya sebisa mungkin dihindari. Nanti kan ada dalam RTRW sudah kita mulai. Kalau menunggu trasenya nanti saling menunggu,” jelasnya.