Jakarta, gatra.net - Bank Indonesia (BI) kembali melakukan proyeksi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kali ini bukan proyeksi ekonomi 2019 atau 2020, melainkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021.

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti mengatakan, pihaknya optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 nanti dapat mencapai 5,6 persen. Menurut dia, hal tersebut dapat dicapai dengan bauran kebijakan yang dibuat bersama oleh pemerintah dan juga regulator.

"Melalui bauran kebijakan, Bank Indonesia mengejar stabilitas untuk mendorong pertumbuhan yang kami perkirakan akan mencapai 5,1-5,5 persen (yoy) pada 2020. Kami juga ingin menyampaikan optimisme bahwa dalam jangka menengah Indonesia akan tumbuh 5,2-5,6 persen pada 2021, seperti yang kita harapkan akan ada reformasi struktural dalam perekonomian kita," ujar dia saat ditemui di Jakarta, Senin (2/12).

Selain itu, faktor penentu suksesnya Indonesia dalam mencapai angka 5,6 persen, selama dua tahun ke depan adalah pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Sebab dengan dibangunnya infrastruktur secara berkelanjutan, akan lebih mudah untuk membuka akses ekonomi dan mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat. Terlebih, saat ini pihaknya melihat, perekonomian dunia masih dalam kondisi yang cukup tertekan.

"Jadi Indonesia memang perlu mencari sumber pertumbuhan lain," imbuh dia.

Sementara itu, sejak 2014 hingga akhir 2018, pemerintah telah melakukan pembangunan sebanyak 11 bandara baru, 735 kilometer rel kereta api, 3.432 kilometer jalan, 1.180 kilometer tol, 2.614 megawatt pembangkit listrik, dan satelit Palapa Ring yang mengelilingi Indonesia dari timur, barat, dan tengah. Namun, pembangunan tersebut masih dinilai cukup rendah, sebab rasio infrastruktur terhadap GDP masih berkisar di angka 43 persen.