Home Ekonomi BBRSPDF Dorong Penyandang Disabilitas untuk Siap Kerja

BBRSPDF Dorong Penyandang Disabilitas untuk Siap Kerja

Solo, gatra.net – Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Prof dr Soeharso Surakarta melakukan pendampingan bagi para penyandang disabilitas untuk siap masuk dunia kerja. Selain memberikan pelatihan, para penyandang disabilitas didorong untuk bisa bekerja untuk memperoleh pengalaman.

”Baru-baru ini ada 15 anak yang sudah diterima di Alfamart. Kami selalu mendorong mereka untuk bisa beradaptasi dengan dunia kerja agar mereka bisa mandiri,” ucap Kepala Bidang Layanan Teknis Rehabilitasi Sosial BBRSPDF Prof dr Soeharso Surakarta, Munawari saat ditemui di Solo, Jumat (29/11).

Sejauh ini anak-anak penyandang disabilitas didorong untuk bisa hidup dengan mandiri. Ada empat aspek yang diberikan sebagai bekal bagi anak penyandang disabilitas, diantaranya mobilitas, psikososial, penghidupan dan perawatan.

”Mobilitas adalah alat agar mereka bisa beraktivitas dengan mudah, psikososial yakni memberikan kesiapan mereka secara mental untuk kembali ke masyarakat. Pada aspek penghidupan, kami berikan pelatihan kerja dan aspek perawatan agar mereka mandiri dan tidak bergantung pada keluarganya,” ucapnya.

Saat ini BBRSPDF juga bekerjasama dengan beberapa pihak untuk meningkatkan kemampuan penghidupan bagi para penyandang disabilitas binaan mereka. Salah satunya melalui program Rehabilitasi Sosial Bersama Keluarga (RSBK), para penyandang disabilitas ini diberikan pelatihan selama enam bulan dan mereka mendapat uang saku untuk membuka usaha.

”Kami berikan 385 orang bantuan sebesar Rp3 juta, sebanyak 155 orang merupakan penyandang disabilitas yang tinggal di asrama (BBRSPDF),” ucapnya.

Pelatihan yang diberikan diantaranya salon, bengkel sepeda motor, fotografi, kerajinan kayu, komputer, percetakan dan sablon. Selain pendampingan melalui program RSBK, para penyandang disabilitas juga mendapatkan pendampingan pelatihan kerja dari Korea Selatan dan Tabanan, Bali.

”Kalau pendampingan dari Korea Selatan ada 25 orang, sedangkan yang di Tabanan ada 50 orang. Mereka juga mendapat dana pendampingan sebesar Rp4 juta untuk tiap orang,” ucapnya.

291