Home Ekonomi Perusahaan Tekstil Terbesar Ini Ternyata Punya Utang Rp22 T

Perusahaan Tekstil Terbesar Ini Ternyata Punya Utang Rp22 T

Jakarta, gatra.net - Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK, Slamet Edy Purnomo mengungkapkan, salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, Duniatex Group memiliki utang sebesar Rp22 triliun. Menurut dia, utang itu berasal dari gagal bayar obligasi anak usaha perusahaan.

"Itu berasal dari pribadi pemilik Duniatex dan korporasi. Kalau menurut catatan kita ada Rp22 triliun utangnya. Ada yang dari perbankan, ada juga yang non-bank," kata dia saat ditemui di Gedung OJK, Jakarta, Jumat (29/11).

Lebih lanjut Edy menjelaskan, jumlah Rp22 triliun itu bukanlah total final dari utang Duniatex. Sebab, OJK masih akan melakukan pembahasan dan pemeriksaan mendalam terkait jumlah total utang perusahaan, yang nantinya akan dikumpulkan dalam satu daftar utang.

Tidak hanya itu, jumlah pasti utang yang dimiliki Duniatex baru akan terlihat di Penundaan Kewajiban dan Pembayaran Utang (PKPU). Sebab, para kreditur Duniatex akan diundang untuk mengungkapkan tagihan ke PKPU.

"Nanti di PKPU akan ketahuan total aslinya. Mudah-mudahan dari total itu ketemu akumulasi lalu kesepakatan, lalu restrukturisasi. Kita mendukung lah putusan PKPU bisa lebih baik. Bisa menciptakan situasi yang kondusif," jelas Edy.

Oleh karenanya, masih ada kemungkinan utang Duniatex akan bertambah melebihi jumlah utang yang tercatat saat ini.

Ihwal utang yang dimiliki Duniatex, Edy menjelaskan, hal itulah yang kemudian menjadi salah satu penyebab kredit macet (non- performing loan/NPL) di sektor industri pengolahan melonjak. Per Oktober 2019, NPL naik menjadi 4,12 persen, dari yang sebelumnya hanya sebesar 2,15 persen di tahun lalu.

"NPL di industri pengolahan naik, terutama dampak dari Duniatex ya karena dia termasuk pengolahan tekstil," tutup Slamet.

7376