Jakarta, gatra.net - Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Nafas mengatakan, Kota Jakarta tidak layak untuk dijadikan penyelenggaraan lomba lari di Indonesia. Padahal, sebelumnya Bank Mandiri telah mendukung kegiatan lomba lari di Jakarta selama 10 tahun.

"Bank Mandiri berkecimpung di marathon dari 10 tahun lalu di Jakarta Marathon,tapi dua tahun lalu kita keluar dari Jakarta," ujar Rohan dalam acara Press Conference Mandiri Nusa Dua International Run 2019 di Gedung Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (29/11).

Dia menilai Ibukota tidak cocok untuk acara perlombaan lari. Hal itu disebabkan jalanan yang terlalu padat untuk dijadikan perlintasan marathon. Selain itu, jalanan Kota Jakarta juga sulit untuk disterilkan. "Karena nggak pernah streril nggak bisa untuk lari internasional," tuturnya.

Rohan mengaku, pihaknya telah beberapa kali mendukung perlombaan lari di Indonesia, seperti Prambanan Marathon dan Banyuwangi Marathon dengan pengalaman lari menarik di daerahnya masing-masing. Kedepannya, ia juga mengincar beberapa wilayah lain untuk mengadakan kegiatan marathon Internasional di kawasan Indonesia. "Saya mengincar di Mandalika dan kedepanya Labuanbajo," imbuhnya.

Sebagai informasi, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau lndonesia Tourism Development Corporation (ITDC), bersama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Jasa Marga Bali Tol (JBT), akan kembali menggelar event lari internasional Mandiri Nusa Dua Internasional Run 2019 (Mandiri NDIR'19) pada 15 Desember 2019 di kawasan The Nusa Dua, Badung, Bali.

Mandiri NDIR'19 akan mempertandingkan 2 kategori lari yaitu 10 km dan 5 km dengan total hadiah mencapai Rp100 juta. Penyelenggara menargetkan lomba lari internasional ini dapat diikuti 1700 pelari dari kalangan profesional dan pemula baik yang berasal dari mancanegara maupun domestik.