
Rembang, gatra.net - Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengajak anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI), agar terus berenovasi menghadapi era industri 4.0 dan meninggalkan pola pikir lama.
Termasuk di antaranya, mengambil jalan perubahan, melakukan reformasi secara berkelanjutan. Tidak ada lagi pola pikir lama, tidak ada lagi kerja linear dan tidak ada lagi kerja rutinitas.
"Birokrasi harus berubah, untuk membangun nilai-nilai baru dalam bekerja dan cepat beradaptasi dengan perubahan," kata Hafidz saat apel Hut ke 48 KORPRI di Alun alun Rembang, Jumat (29/11).
Selain itu, anggota KORPRI harus terus menerus bergerak mencari terobosan, terus-menerus melakukan inovasi. Pelayanan yang ruwet, berbelit-belit dan yang menyulitkan rakyat, harus dipangkas. Kecepatan melayani menjadi kunci reformasi birokrasi.
Pihaknya mengimbau, agar kegiatan seremonial yang sifatnya rutinitas harus dikurangi dan lebih meningkatkan produktivitas serta berorientasi pada hasil. Tugas birokrasi adalah memastikan rakyat terlayani dengan baik serta program-program pembangunan betul-betul lerdelivered, dirasakan manfaatnya oleh rakyat.
"Strategi yang harus kita ambil adalah bagaimana kita bisa memberikan contoh kepada masyarakat dan bisa dicontoh oleh masyarakat," ujarnya.
Dikatakannya, anggota KORPRI harus mentaati peraturan tentang kedisiplinan dan seumpama ada anggota yang melenceng dari peraturan, harus taat jika mendapatkan sanksi.
"Tentang kedisiplinan kita harus taati, karena dengan lahirnya peraturan tentang kedisiplinan kita ada sanksi, jika ada yang tidak disiplin. Ini harus kita taati," kata Hafidz.