
Karanganyar, Gatra - Kalangan disabilitas diyakini memiliki potensi lebih di luar keterbatasan fisik. Kalangan tersebut didorong mengembangkannya untuk berdikari.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono menyampaikan hal itu di hadapan ratusan penyandang disabilitas dalam acara 'Gebyar Seni Penyandang Disabilitas, Hari Disabilitas Internasional (HDI) di Monumen Jaten, Karanganyar, Rabu (27/11) sore.
"Di hadapan Tuhan, kita sama. Jangan merasa kecil hati. Justru kembangkan kebolehanmu. Tekuni dan jadikan itu caramu memperoleh rezeki halal. Misalnya, berkesenian. Lukisan difabel sangat bagus. Atau membuat kerajinan," kata Juliyatmono.
Ia berjanji memberikan fasilitas bagi penyandang disabilitas agar mudah mengakses ruang publik. Selain itu memberi kesempatan bekerja bagi mereka di lingkup formal maupun non formal.
Sejumlah regulasi telah diterbitkan untuk mendorong kemandirian disabilitas seperti perda No 12 Tahun 2018. Perda tersebut sebagai pengganti Perda No 6 Tahun 2014.
Sementara itu beragam kegiatan menyemarakkan acara mulai dari pertunjukkan seni tari, barongsai, pantomim hingga sosialisasi sim D untuk kaum disabilitas.
"Kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan pada masyarakat akan potensi dari kaum disabilitas, perlindungan hak kaum disabilitas dan menggugah kepedulian terhadap kaum disablitas," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Karanganyar, Agus Heri Bindarto.
Selain untuk menyambut HDI, kegiatan itu juga bertujuan membuka wawasan tentang potensi kaum difabel. Meski terbatas dalam beraktivitas, sebenarnya memiliki kelebihan lain seperti berkesenian, teknisi dan sebagainya.
Dalam kesempatan itu, Dinas Sosial menyerahkan bantuan 50 kursi roda, empat alat bantu dengar, 13 kaki palsu, 20 tongkat putih, 10 kruk dan satu sepatu afo.