Home Milenial PGRI Minta Hapus Kebijakan yang Membatasi Inovasi Guru

PGRI Minta Hapus Kebijakan yang Membatasi Inovasi Guru

Jakarta, gatra.net - Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengaku berterima kasih atas pidato dan poin-poin yang disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim pada Upacara Hari Guru Nasional (HGN) 2019. Namun, Unifah menitikberatkan pada pernyataan Nadiem yang siap membantu guru dalam bidang regulasi dan birokrasi.

Unifah mengatakan jika Mendikbud benar-benar ingin melakukan debirokrasi, maka Mendikbud sendiri harus mau turun langsung untuk memotong beberapa kebijakan yang tidak sesuai dengan semangat memberi ruang gerak dan memerdekakan guru.

"Supaya merdeka, dikurangi dong aturan-aturan yang membuat guru tidak mempunyai ruang gerak. Saya kasih contoh kebijakan, yaitu guru harus melakukan fingerprint sehari tiga kali. Pagi jam 6, siang jam 12, dan jam 4 lagi. Itu contoh di mana kemerdekaan itu," jelas Unifah saat dihubungi gatra.net, Senin (25/11).

Unifah juga mengatakan bahwa Nadiem sebagai Mendikbud harus mulai memahami beberapa detail dalam kebijakan yang ada sebagai jalan jika memang dirinya ingin membantu permasalahan guru di bidang regulasi dan birokrasi. Menurut dia, selama ini permasalahan regulasi dan birokrasi ada pada kebijakan, yang lebih detail pada butir-butir regulasi.

"Untuk itu, dia [Nadiem] harus mengerti duduk mana sih, aturan mana sih, yang selama ini masih menjadi masalah. Selain itu, bukan hanya dari Pak Menteri, tapi memang dari tim yang mendampingi beliau juga harus mau mengkaji untuk membedah, di mana sebenarnya permasalahan dari kebijakan guru," jelas Unifah.

Namun, sekali lagi Unifah tetap mengapresiasi gagasan yang dilontarkan Mendikbud yang menurutnya merupakan gagasan dan ide yang cemerlang. Namun, Unifah mengatakan perlu menekankan agar Nadiem mau turun langsung untuk melihat permasalahan guru, bukan hanya melontarkan ide dan gagasan yang baik saja.

"Ide gagasan sudah sangat bagus, tapi Pak Menteri perlu turun gunung langsung untuk melihat masalahnya. Timnya dan beliau harus mau mendengar, mau duduk bareng. Selama tidak mau, ya tidak ada kemajuan," pungkasnya.

205