Home Ekonomi Ini Cara Dorong Investasi dan Ekspor di Tengah Perang Dagang

Ini Cara Dorong Investasi dan Ekspor di Tengah Perang Dagang

Jakarta, gatra.net - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Shinta Kamdani mengungkapkan, ada beberapa cara agar Indonesia dapat meningkatkan ekspor dan investasi negara. Walau saat ini tengah terjadi tekanan ekonomi dunia, imbas perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina.

"Terdapat sembilan aspek penting terkait masalah ekspor dan investasi dalam menghadapi persaingan global. Sembilan aspek itu antara lain dengan melakukan reformasi logistik, sumber daya manusia (SDM) dan produktivitas tenaga kerja, perpajakan, insentif dan investasi dua arah, serta peluang ekspor barang Indonesia di pasar dunia," kata dia di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (19/11).

Reformasi logistik perlu dilakukan agar pemerintah bersama-sama dengan pelaku usaha dapat membuat pemetaan mengenai daerah-daerah di dalam dan di luar Pulau Jawa. Sehingga, daerah tersebut dapat dijadikan sebagai pusat kegiatan logistik dan pusat kegiatan industri.

Baca Juga: Pengusaha Mengeluh, Mendag Janji Sederhanakan Aturan Ekspor

"Pembangunan sarana dan prasarana logistik yang terintegrasi di simpuI-simpul logistik utama. Selain juga meningkatkan kesempatan investasi dan kerja sama bagi pelaku usaha di bidang sistem logistik, transportasi, dan infrastruktur," tutur dia.

Sementara itu, mengenai SDM dan produktivitas tenaga kerja, Kadin merekomendasikan agar pemerintah dapat meningkatkan kualitas institusi pendidikan, kurikulum pendidikan, dan kompetensi pengajar. Sedangkan untuk perpajakan dan investasi, pemerintah perlu menyederhanakan prosedur perpajakan, begitupun dengan transparansi sektor tersebut.

Cara lainnya untuk mendorong ekspor dan investasi Indonesia adalah dengan melakukan international marketing atau perdagangan internasional dan meningkatkan ekspor dari sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Tak lupa pula melakukan standarisasi dan sertifikasi, memperketat daya saing ekspor dan investasi di era industri 4.0, pemanfaatan perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA), reformasi kebijakan, dan reformasi institusi publik dan swasta.

 

53