Peshawar, gatra.net - Tiga komandan Taliban bagian dari pertukaran tahanan untuk dua sandera kewarganegaraan Barat yang ditahan oleh kelompok militan telah mendarat di Qatar.  "Tiga tahanan kami telah dibebaskan pada Senin malam," ujar salah seorang pemimpin senior Taliban di Afghanistan, yang menolak disebutkan namanya karena ia tidak berwenang berbicara secara terbuka tentang kesepakatan itu.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (19/11), keputusan pemerintah Afghanistan untuk melakukan pertukaran dipandang sebagai kunci untuk mengamankan pembicaraan langsung dengan gerilyawan Taliban. Yang mana, sampai saat ini pihak gerilyawan menolak untuk terlibat dengan pemerintah Afganistan yang mereka sebut sebagai rezim boneka. 

Salah satu sumber Taliban mengatakan, sandera yang akan dibebaskan antara lain warga Amerika, Kevin King dan Timothy Weeks dari Australia. Keduanya merupakan profesor di perguruan tinggi di negaranya masing-masing. "Segera setelah pembebasan, mereka diterbangkan ke Doha dan diserahkan ke kantor politik di Qatar," tambahannya lagi. 

Sementara itu, perwakilan dari pemerintah Afghanistan dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kabul tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar seputar kesepakatan ini. 

Pada 12 November, Presiden Ashraf Ghani mengatakan Afghanistan akan membebaskan Anas Haqqani, seorang tokoh senior dalam jaringan Haqqani yang bertanggungjawab atas beberapa kekerasan terburuk dalam beberapa tahun terakhir beserta dua komandan Taliban lainnya. 

Namun, pertukaran itu tiba-tiba ditunda setelah Taliban memindahkan sandera mereka ke lokasi baru setelah para komandan gagal mendarat di Qatar. Jaringan Haqqani dalam beberapa tahun terakhir melakukan serangan militan skala besar terhadap warga sipil Afghanistan. Mereka diyakini bertempat di Pakistan dan merupakan bagian dari Taliban di Afghanistan.