Home Gaya Hidup Siapkan Kelas Pranikah, Menko PMK Curhat Dirisak di Medsos

Siapkan Kelas Pranikah, Menko PMK Curhat Dirisak di Medsos

Sleman, gatra.net - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy curhat bahwa dirinya dirundung soal rencana penerapan pembekalan atau kelas pra-nikah. Aksi risak di media sosial itu dianggap perilaku buruk dan tak bertanggung jawab.

“Soal sertifikasi pra-nikah, Anda pasti paham saya di-bully. Padahal program sertifikasi dirancang bukan seperti yang dibayangkan mereka. Ini adalah program pembekalan pra-nikah agar menjadi keluarga sehat,” ujarnya.

Bersama Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhamadiyah Haedar Nashir, Muhadjir menjadi pembicara kunci dalam pembukaan ‘Tanwir Aisyiyah Periode 2015-2020’ di Universitas Aisyiyah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (16/11).

Menurut Muhadjir, pembekalan dan sertifikasi pra-nikah ini bukan seperti sertifikasi produk atau sertifikasi perguruan tinggi. “Perilaku buruk pengguna media sosial Indonesia lebih suka baca judulnya dibandingkan isi beritanya. Bahkan komentarnya lebih panjang dari isi beritanya. Ini residu kebudayaan yang harus diperangi,” katanya.

Kontroversi itu pun dimanfaatkan media massa yang tak bertanggung jawab. Menurutnya, media menerbitkan berita dengan judul yang seru dan heboh, tapi pemberitaannya tak berisi. “Salah, kemudian ditegur, media itu hanya meminta maaf saja. Ini kelakukan yang tidak terhormat di Indonesia,” ujarnya.

Ia menyatakan, secara semborono penyedia berita menghancurkan pribadi seseorang. Perilaku ini dianggap tidak bagus untuk masa depan media massa Indonesia.

Di kesempatan ini, Muhadjir menyatakan Kementerian PMK akan fokus pada kesehatan perempuan, ibu, dan anak, serta penanggulangan stunting. Menurutnya, 27,4 persen balita, bahkan ada yang menyebut sampai 37,8 persen, menderita stunting.

“Jika merujuk data itu, artinya tiga dari 10 balita mengalami stunting. Ini mengancam keberlangsungan sumber daya manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif,” kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Untuk itu, Kementerian PMK akan fokus di sisi hulu yakni pada kesehatan calon ibu bahkan sejak mereka remaja. Kesehatan calon ibu akan diperhatikandan mereka diberi pengetahuan tentang pentingnya kesehatan bayi sejak dalam kandungan.

176