

Yogyakarta, gatra.net -Sebagian masyarakat sampai saat ini abai pada aturan mengonsumsi obat. Padahal risikonya bisa berakibat fatal.
Pakar farmasi Universitas Gadjah Mada yang juga Ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia, (IAI) DIY, Nanang Munif Yasin, mengatakan tidak semua obat diminum setelah makan. "Ini yang sering salah kaprah di masyarakat kita karena keengganan mencari informasi dan bertanya," kata Nanang di sela final lomba cerdas cermat apoteker cilik di peringatan Hari Apoteker Sedunia dan Hari Kesehatan Nasional di Fakultas Farmasi UGM, Kamis (14/11).
Ia mencontohkan penderita diabetes. Mereka dianjurkan mengonsumsi obat mengandung metformin dengan aturan perut harus terisi makanan dulu.
Jika aturan itu tidak diikuti, penderita diabetes akan berpotensi mengalami gangguan lambung atau usus. Contoh lain adalah obat untuk penderita hipertensi dan gagal jantung, yaitu captopril.
Obat jenis ini harus diminum justru saat perut kosong. Jika ada makanan di perut justru akan mengganggu penyerapan obat itu dan akhirnya obat malah tak bekerja menurunkan tensi penderita.
Nanang menuturkan, selama peringatan Hari Apoteker Sedunia tahun ini, sejak September hingga November pihaknya menyebar 700 spanduk di sejumlah titik strategis DIY untuk mengampanyekan patient safety atau keamanan pasien dalam mengonsumsi obat.
"Kami serukan agar obat harus aman dikonsumsi pasien. Banyak obat maka harus banyak apoteker yang memberi edukasi," ucapnya.
Dalam final lomba cerdas cermat apoteker cilik DIY itu, kontigen asal Sleman menjadi juara.
Ketua Panitia Cerdas Cermat Apocil 2019 Estri Karyani yang juga Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat dan Tanggap Bencana IAI DIY mengatakan, program apoteker cilik merupakan program nasional dari IAI sejak 12 Oktober 2019.
"Lomba Cerdas Cermat Apoteker Cilik ini diawali dengan seleksi dari tingkat kelurahan hingga kecamatan. Perwakilan kecamatan lalu berkompetisi di tingkat kabupaten atau kota hingga pada akhirnya setiap kabupaten atau kota mengirimkan satu wakilnya yang akan berlaga pada final di tingkat DIY," katanya.
Materi cerdas cermat meliputi pedoman sederhana anak dalam menyikapi atau menggunakan obat dan pengetahuan kesehatan bagi siswa sekolah dasar. Selain itu pengenalan profesi apoteker sebagai ahli obat yang akan menjamin obat itu aman dan efektif bagi semua.