Home Ekonomi PHE Buat Survei Sesimik Laut Regional 2D Sejauh 30 Ribu KM

PHE Buat Survei Sesimik Laut Regional 2D Sejauh 30 Ribu KM

Jakarta, gatra.net – Pertamina melalui anak usahanya Pertamina Hulu Energi (PHE) secara resmi mulai melakukan survei Seismik Laut Regional 2D terbesar di Asia Pasifik dan Australia dalam 10 tahun terakhir.

“Cakupan survei ini membentang dari perairan sekitar Bangka di wilayah Barat Indonesia sampai ke perairan Papua di wilayah Timur Indonesia. Panjang lintasan yang mencapai sekitar 30 ribu km,” ujar Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H Samsu pada upacara pembukaan survei seismik 2D KKP Jambi Merang di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/11).

Survei tersebut merupakan usaha Pemerintah untuk memperoleh data seismik terbaru dengan menggunakan teknologi terkini. Tujuannya untuk menemukan cadangan baru yang sulit diidentifikasi sebelumnya dikarenakan belum tersedianya data seismik pada daerah yang menjadi interest, ataupun kurangnya kualitas dari data seismik yang lama.

Baca Juga: Kontrak Sinergi Pertamina Group Capai Rp3,5 T

Pertamina agresif untuk pekerjaan ini dengan menyiapkan investasi dari Komitmen Kerja Pasti (KKP) di wilayah kerja Jambi Merang pada 2019 berjumlah US$20,46 juta. Secara kumulatif, tambahan investasi KKP Jambi Merang hingga 2024 adalah sebesar US$239,3 juta untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi.

Survei seismik ini sebagai pelaksanaan KKP setelah menandatangani kontrak kerja sama gross split bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk meneruskan pengelolaan wilayah kerja (WK) Jambi Merang sejak 10 Februari 2019 hingga 20 tahun mendatang.

Kapal Elsa Regent Milik PT Elnusa yang digunakan untuk survei seismik bersandar di pelabuhan saat acara Peresmian Survei Seismik KKP Jambi Merang di Wilayah Terbuka yang dilaksanakan di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/11). (Dok. Pertamina/far)

“Survei ini diharapkan dapat menggairahkan kembali kegiatan eksplorasi di Indonesia dan menjadi salah satu sarana menuju ‘Road to Giant Discoveries’,” imbuh Dharmawan dalam keterangan yang diterima gatra.net.

Baca Juga: Inpex Diminta Sampaikan Rencana Pengembangan Blok Masela

Survei Seismik Laut 2D ini merupakan salah satu program KKP PHE Jambi Merang di Wilayah Terbuka di tahun pertama. Program lainnya adalah Studi Geologi dan Geofisika (G&G) regional di lima area yang ditentukan oleh SKK Migas dan survei Full Tensor Gravity – Gradiometry di wilayah Kepala Burung, Papua. Kegiatan lain yang akan dilakukan dalam lima tahun pelaksanaan KKP Jambi Merang di wilayah terbuka adalah processing dan reprocessing seismik 2D/3D.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif di tempat yang sama, menyatakan Pemerintah terus berupaya mempercepat penemuan cadangan migas dan meningkatkan produksi dengan mendorong peningkatan eksplorasi. Baik di dalam wilayah kerja maupun di wilayah terbuka yang bertujuan untuk menemukan potensi cadangan-cadangan baru di area frontier yang selama ini belum tersentuh.

Sementara itu, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengungkapkan, survei seismik 2D lepas pantai yang dilakukan Pertamina, merupakan aktivitas eksplorasi terbesar selama satu dekade terakhir, karena melewati perairan Bangka hingga Seram. Selain itu, seismik 2D ini menggunakan teknologi 2D seismic marine broadband dan dikerjakan oleh single operator, Elnusa.

Baca Juga: Menutup Illegal Drilling, Gubernur Minta Biaya ke Menteri

Lintasan sesimik 2D lepas pantai tersebut akan melewati beberapa cekungan yang diindikasikan memiliki potensi sumberdaya migas yang besar (giant discovery) di antaranya Bangka Offshore area - Makassar Strait dan Buton Offshore.

Selain survei Seismik 2D lepas pantai tersebut, juga tengah berlangsung pelaksanaan survei seismik 3D di dalam wilayah kerja Jambi Merang seluas 237 km2 yang meliputi dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Jambi, serta tiga kabupaten yaitu Musi Banyuasin, Banyuasin, dan Muaro Jambi.

93