Jakarta, gatra.net - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kini tengah melakukan finalisasi kurikulum berbasis industri 4.0 bagi sekolah-sekolah vokasi industri. Rencananya, kurikulum baru ini akan diterapkan pada tahun ajaran 2020 mendatang.

"Misalnya pelajaran tentang coding dan programming. Nanti tahun depan kita akan terapkan. Kita masih kaji lebih dalam untuk memfinalisasi itu," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Kemenperin, Eko S.A Cahyanto di Jakarta, Selasa (12/11).

Ia menambahkan, penyusunan modul berbasis industri 4.0 ini juga sedang dalam proses pengkajian. Nantinya, kurikulum di sekolah-sekolah vokasi akan disesuaikan dengan kompetensi serta kebutuhan industri. Menurut mereka, pelajaran dasar yang wajib ada termasuk pula statistik dan bahasa asing lainnya.

Selain itu, pemahaman mengenai industri 4.0 juga akan ditekankan dalam kurikulum baru ini. Eko menyebutkan, pembahasan mengenai sistem industri 4.0, big data, serta data analytic akan dicantumkan.

"Pertama harus dipahami dulu apa itu industri 4.0 yang dalam introduction-nya. Implementasinya akan seperti apa, itu juga ada. Agar mereka memahami prosesnya. Karena proses di satu industri dengan industri lain itu berbeda. Itu yang kita dorong," jelas Eko.

Dengan ini, ia berharap, lulusan sekolah-sekolah vokasi industri bisa memahami dengan baik penerapan tekonologi industri 4.0 saat ini. Pasalnya, saat ini pemerintah sedang mendorong transformasi industri 4.0 di semua sektor.