Home Politik Menteri Koordinator PMK: Pekerja Wanita Disediakan Ruang ASI

Menteri Koordinator PMK: Pekerja Wanita Disediakan Ruang ASI

 

Palembang, gatra.net – Angka stunting di Indonesia masih tinggi, setidaknya pada tahun ini mencapai 27%.Meski sudah mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof Muhajir Effendy mengingatkan agar dunia industri terutama yang memperkerjakan tenaga kerja perempuan menyediakan ruang khusus bagi kebutuhan air susu ibu (ASI) anak. Hal ini dilakukan agar asupan anak terutama ASI pada masa awal pertumbuhannya menjadi terpenuhi.

“Hak anak atas gizi harus terpenuhi, ASI diberikan sebagai awal masa tumbuhnya. Ini harus diperhatikan oleh kaum ibu,” ujarnya sambutan dalam Penutupan Tanwir 2 Nasyiatul Aisyiyah di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Minggu (10/11).

Selain kebutuhan ASI, dunia kerja juga harus juga menyediakan tempat ramah anak. "Setiap perusahan harus memiliki tempat perawatan anak. Bahkan, upaya pemberian bekal kepada calon pengantin juga akan kita lakukan agar mereka tahu bagaimana membina rumah tangga dan kesehatannya," paparnya.

Hingga saat ini, sambung Muhajir, angka stunting di Indonesia masih besar berkisar 27% dari total 51 juta anak yang sekolah. Kendati demikian, angka tersebut telah mengalami penurunan dari tahun 2018 yang menyentuh angkah 31,8%.

Mihajir mengklaim, upya mengingatkan dunia indsutri akan kebutuhan pekerja wanita dan anak dilakukan sebagai bentuk keseriusan pemerintah guna menurunkan angka stunting di Indonesian. Angka stunting yang tinggi dinilai akan menjadi masalah dan beban bagi Indonesia yang memiliki bonus demografi.

"Jika anak stunting maka anak akan menjadi tidak pruduktif dan menjadi beban negara. 1 juta anak stunting saja, akan dibutuhkan Rp 63 triliun untuk membiaya hidupnya. Anggaran negara dan pendapatkan nasional hilang atas ancaman menanangi stunting," tegasnya.

 

 

 

 

Reporter: Karerek

 

103