Home Kesehatan Dari 466 Kasus Demam Berdarah di Brebes, 13 Meninggal

Dari 466 Kasus Demam Berdarah di Brebes, 13 Meninggal

BrebesGatra.com - Demam berdarah menjadi salah satu penyakit yang harua diwaspadai pada musim peralihan dari kemarau ke hujan. Di Kabupaten Brebes, pada tahun ini jumlah kasus penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti itu mencapai 466 kasus dan merenggut 13 nyawa penderitanya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Brebes Imam Budi Santoso mengungkapkan, 466 kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi sejak Januari hingga Oktober 2019.

"Dari 466 kasus tersebut, yang meninggal 13 orang," kata Imam kepada Gatra.com, Sabtu (9/11).

Jumlah kasus tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dua tahun sebelumnya. Pada 2018 tercatat ada 30 kasus DBD. Sedangkan pada 2017, jumlahnya mencapai 286 kasus. "Kalau pada tahun 2016, ada 1.070 kasus," kata Imam.

Imam mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya pencegahan penyakit DBD dengan menggalakan berbagai program antara lain pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik).

"Program pencegahan dilaksanakan dengan koordinasi puskesmas melalui pelaksana program DBD di masing-masing wilayah puskesmas juga lintas sektor yang terkait seperti pemeritah desa agar selalu melaksanakan kegiatan PSN," jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Brebes Sartono menegaskan, PSN di tiap rumah dan lingkungan merupakan langkah yang efektif untuk mencegah munculnya penyakit DBD.

PSN dilakukan dengan rutin membersihkan tempat atau lokasi untuk menampung maupun tergenang air dan bisa menjadi sarang berkembang biaknya jentik nyamuk.

"Kami sudah lakukan langkah-langkah antisipasi dan pencegahan tapi kembali ke masyarakat. Masyarakat juga harus menjaga kebersihan lingkungannya," ujarnya.

313