
Purbalingga, gatra.net – Purbalingga dikenal sebagai salah satu sentra penghasil kopi di Jawa Tengah. Catatan pertanian kopi di wilayah lereng Gunung Slamet ini bahkan telah dikenal sejak zaman kolonialisme Belanda, abad 19.
Untuk memperkuat brand kopi lokal Purbalingga, komunitas dan pegiat kopi Purbalingga kembali menggelar Festival Kopi Purbalingga, di halaman parkir GOR Guntur Darjono, Jumat hingga Minggu esok (8-10/11).
Festival kopi adalah ajang pertemuan pecinta, pegiat dan penikmat kopi Purbalingga.
“Tema kali ini adalah “mayuhngopimaning, kita ingin ngopi lokal Purbalingga menjadi budaya,” kata Ashari Kimiawan, Ketua Ruang Kopi Purbalingga, Jumat (8/11).
Ashari mengungkapkan, Kabupaten Purbalingga pernah memiliki catatan manis dalam Industri Perkopian. Catatan stastistik Pemerintah Hindia Belanda menyebut, pada era 1830 an, wilayah Purbalingga menjadi produsen kopi terbesar di wilayah karesidenan Banyumas dengan jumlah pohon kopi mencapai lebih dari 10 juta pohon.
Namun, sayangnya, perlahan populasi pohon kopi Purbalingga menurun. Kini, kopi hanya diusahakan sporadis di beberapa tempat, meski masih terhitung melimpah.
Potensi ini, katanya, mesti digarap dengan serius. Masyarakat sudah begitu akrab dengan kopi. Terlebih, industri kopi di Indonesia tengah menggeliat.
“Nah, saat ini, industri kopi mulai menggeliat di dunia, juga di Indonesia, tak terkecuali Purbalingga,” ujar owner Kedai Kopikalitas ini.
Dia mengungkapkan, saat ini petani kopi mulai bergairah budidaya kopi. Mulai tumbuh juga industri hilir kopi seperti roastery dan pengolahan kopi. Kedai, warung dan cafe yang menyajikan Kopi Lokal Purbalingga pun mulai bertebaran di Purbalingga.
Festival Kopi Purbalingga diikuti oleh sekitar 30 pegiat kopi dari hulu ke hilir. Ada petani, roastery juga kedai atau cafe, warung kopi yang semuanya menyajikan kopi lokal Purbalingga. Selain itu, ada stand kuliner dari UMKM Purbalingga yang menyediakan camilan pendamping kopi.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan Pemerintah Daerah Purbalingga mendukung penuh acara tersebut dan diharapkan festival kopi menjadi jalan untuk mengembalikan kejayaan kopi Purbalingga.
“Saya berharap Festival Kopi Purbalingga kali ini lebih baik dan meriah dari tahun lalu dan semoga kejayaan kopi Purbalingga bisa diraih lagi,” kata bupati.
Panitia pun telah mempersiapkan kemasan acara dengan baik. Ada bursa kopi, Deklarasi Kopi Purbalingga, Bupati Menyeduh, Focus Group Discussion (FGD) yang menghadirkan narasumber Direktur Operasional Rolas Nusantara Mandiri (PTPN XII) Ir. Setyo Wuryanto dan hiburan selama 3 hari penyelenggaraan.