
Jakarta, gatra.net – perusahaan multinasional dalam bidang perekrutan yang berkantor pusat di Inggris, Michael Page melanjutkan sosialisasi "Membangun Negeri". Hal ini menghubungkan perusahaan di Indonesia dengan para returnees atau warga Indonesia dengan pengalaman tinggal dan bekerja di luar negeri yang memutuskan kembali dan bekerja di Tanah Air.
Untuk mendukung kampanye ini, Michael Page Indonesia baru-baru ini melakukan sebuah riset terhadap 1.269 responden. Penelitian ini untuk menggali lebih banyak temuan tentang bagaimana pandangan mereka setelah kembali ke Indonesia.Terutama mengenai kesempatan kerja dan pengembangan karier mereka di sini.
Riset ini juga menelaah bagaimana aspirasi mereka dalam meningkatkan kompetensi mereka. Khususnya berbekal pengetahuan dan solusi terbaik yang mereka miliki dari pengelaman mereka saat bekerja di luar negeri.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung Pemerintah Indonesia secara berkesinambungan dalam memperkuat sumber daya manusia dengan menyediakan karyawan yang berkualitas di berbagai sektor industri. Hal ini akan membantu para pebisnis dari berbagai industri di Indonesia dengan sumber daya terbaik untuk menguatkan posisi mereka dalam peta persaingan global,” kata President Director Michael Page Indonesia, Olly Riches melalui rilis yang diterima gatra.net, Kamis (7/11).
Indonesia segera memasuki era Industri 4.0 dan kebutuhan dari berbagai perusahaan juga senantiasa mengikuti. Oleh karena itu, persyaratan dalam hal perekrutan pun turut berubah.
Michael Page Indonesia tentu saja terus memperbaharui dan meningkatan pengetahuan serta pemahaman mengenai berbagai industri. Kemudian menggali berbagai kesempatan yang tersedia bagi warga Indonesia yang saat ini masih di luar negeri, tetapi berencana untuk kembali dan membangun karier di Indonesia.
Melalui riset yang dilaksanakan pada Juli 2019 ini, ditemukan 44% dari returnees siap jika harus mengalami penurunan sekitar 5 -15% dari gaji pokok yang mereka biasanya terima saat bekerja di luar negeri. Namun, mempertimbangkan pengalaman mereka sekolah dan bekerja di luar negeri sebelumnya.
Mereka masih mengharapkan gaji mereka tetap 25% lebih tinggi dari pekerja Indonesia yang tidak memiliki pengalaman sekolah atau bekerja di luar negeri.
Pertimbangan untuk memperoleh gaji yang lebih tinggi berdasarkan kemampuan mereka untuk mengoptimalkan dan memperbaiki pola kerja di mana mereka diterima (39%).
Selain itu, kemampuan untuk memberikan rekomendasi untuk berbagai inovasi dan beragam gagasan baru sebesar 24%. Kemudian, 56% dari mereka berbekal pengalaman sekolah dan bekerja di luar negeri juga bersedia untuk menyuarakan pendapat atau ide mereka setiap kali kesempatan muncul. Hal ini tanpa perlu menunggu ada sesi penilaian atau appraisal terlebih dahulu.
“Tentu saja ini indikasi yang baik, karena sebagian besar perusahaan di Indonesia mencari kualitas dan sikap seperti itu. Saat mereka tengah dalam proses merekrut pekerja Indonesia yang berasal dari luar negeri (returnees),” tambah Associate Director Michael Page Indonesia, Monio Lim.
Itu sebabnya, perusahaan ini memutuskan untuk melakukan riset ini, yaitu untuk mengetahui dan mempelajari aspirasi mereka. Mereka ingin mengetahui alasan mereka saat memutuskan kembali ke Tanah Air dan berkarier di sini.
“Tiga sektor utama yang menarik bagi mereka yang kembali ke Indonesia adalah teknologi, consumer goods, dan sektor keuangan. Satu hal yang selalu penting dilakukan oleh mereka saat kembali ke sini adalah untuk mempelajari dan membiasakan diri dengan budaya lokal di Indonesia yang barangkali sempat absen dari kehidupan mereka,” kata Monico Lim lagi.
Memahami budaya dan bagaimana kondisi serta lingkungan kerja di Indonesia sangat penting, karena hal ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi para returnees. Terutama bagi mereka yang telah tinggal di luar negeri minimal selama tujuh tahun. Angka ini mewakili 20% dari responden yang diteliti.
Kehidupan sosial, lingkungan, kemacetan dan polusi adalah pertimbangan utama yang kerap menjadi penghalang bagi mereka untuk pulang ke Tanah Air.
Industri teknologi dan industri Digital di Indonesia semakin bertumbuh selama tiga tahun terakhir. Hal ini menyebabkan orang Indonesia yang bekerja di luar negeri dalam bidang ini, mempertimbangkan untuk kembali bekerja di sektor yang sama di Indonesia.
"Mereka tentu saja memiliki bekal yang mumpuni berupa pengalaman selama kerja dan terjun langsung di industri tersebut selama di luar negeri. Sejumlah returnees telah bekerja di berbagai start-up di Indonesia," tuturnya.
Riset berjudul "Michael Page Employer’s Guide to Indonesian Returnees" diharapkan membantu memastikan tenaga profesional Indonesia di beberapa perusahaan Indonesia.
“Yang juga menarik bagi saya, adalah riset ini memperlihatkan bahwa 17% dari mereka yang kembali ke Indonesia juga memiliki keinginan serta mencari kesempatan untuk berkontribusi bagi perekonomian Indonesia. Hal ini penting untuk dicatat dan sekaligus juga menunjukkan hal yang menjanjikan demi angkatan kerja Indonesia yang memiliki potensi besar untuk terus berkembang dengan keahlian yang terus meningkat,” ucap Olly Riches.