
Mataram, gatra.net- Setelah lima kali pengusulan sejak 2016, akhirnya Kepolisian Resor (Polres) Mataram resmi naik kelas. “Proses peningkatan typologi dari Polres Mataram menjadi Polresta Mataram, bukan merupakan hal yang mudah. Perlu waktu yang panjang dan pembenahan yang serius terhadap kinerja Polres Mataram,” ungkap Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Irjen Pol. Drs. Nana Sudjana AS., M.M., di Mataram, Senin (4/11).
Kapolda menambahkan, peningkatan tipe menjadi Polresta itu, didasarkan pada Keputusan Kapolri Nomor: Kep/1894/X/2019 tertanggal 2 Oktober 2019, tentang Perubahan Tipe Kepolisian Resor Mataram Menjadi Kepolisian Resor Kota Mataram Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat.
Menurut Nana Sudjana, sejalan dengan konteks organisasi yang dinamis dalam cepatnya perubahan landscape kehidupan, maka semua aspek organisasi Polri sebagai sub sistem pemerintah, harus fokus dan mendukung pencapaian prioritas nasional melalui keamanan.
“Karena itu, proses reformasi struktural melalui tata laksana dan kelembagaan organisasi, di tingkat Polda maupun kewilayahan (polres dan polsek, red) merupakan kebutuhan yang harus dilaksanakan, dalam rangka untuk mengantisipasi tantangan ke depan yang semakin kompleks,” ujarnya.
Kapolda menambahkan, bahwa meningkatnya tipe menjadi Polresta Mataram, tentu akan berimplikasi terhadap susunan organisasi dan tata kerja (SOTK), maupun postur organisasi dengan jumlah personel sebanyak 750 orang.
“Dari segi organisasi, yang mana nantinya jabatan Kapolresta akan dijabat oleh perwira menengah yang berpangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes, red), Wakapolres menjadi Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP, red), dan kenaikan pangkat eselon pejabat lainnya,” tderangnya.
Kapolda mengatakan, capaian itu sebagai awal untuk menguatkan kinerja dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Dimana harus diimbangi dengan peningkatan mekanisme dan manajeman pelayanan yang lebih baik. “Polresta Mataram harus mampu menghadirkan pelayanan publik yang lebih, mudah, dan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK),” jelasnya.
Selain itu Kapolda mengingatkan, agar penegakan hukum harus professional, penanganan kamtibmas tetap optimal, dan diperlukan langkah strategis di semua lini jajaran. “Polresta Mataram juga harus segera merumuskan langkah-langkah untuk membuktikan kepada publik, jika Polres Mataram memang layak dinaikkan tipe menjadi polresta,” tukasnya.
Kapolda menegaskan, setelah menjadi Polresta adalah penguatan personel, logistik, organisasi, dan lain-lain. Termasuk tidak kalah yang menjadi ukuran terpenting adalah kinerja.
“Kinerja harus lebih baik, termasuk memberi kesan situasi Kota Mataram lebih aman, tertib, dan damai. Untuk itu, Polresta Mataram harus segera merumuskan blue print agar kinerja lebih baik dan terukur, sehingga harus ada target baik jangka pendek dan panjang. Polda siap membantu,” terang Kapolda NTB sembari menambahkan bahwa jika hal itu tidak dapat terpenuhi, maka tipe polresta itu akan dievaluasi.