
Jakarta, gatra.net - Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Nasyith Majidi mengungkapkan, hingga tahun 2017 Dompet Dhuafa (DD) telah ikut berkontribusi mengentas 300 Kepala Keluarga (KK) dari garis kemiskinan. Caranya, dengan membina program di bidang Peternakan, Pertanian dan UMKM. Sebab itu, menurutnya, salah satu indikator keberhasilan di Dompet Dhuafa, yakni tadinya orang menerima zakat, karena berhasil menerapkan program Dompet Dhuafa, sehingga bisa menjadi orang yang membayar zakat.
"Jika sebelumnya mustahiq atau orang yang menerima zakat kemudian dengan program yang diberikan dompet dhuafa dan kemudian dapat memberikan zakat, maka program berhasil," kata Nasyith kepada wartawan, di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (30/10).
"Dengan demikian, lanjutnya, dengan adanya tambahan 200 titik layanan baru diharapkan ada ratusan KK lagi yang dapat terbantu dan terangkat derajat dengan program Dompet Dhuafa. Tentu dengan adanya 200 titik, berharap ada sekian ratus KK yang bisa terbantu, dengan membina program di bidang Peternakan, Pertanian dan UMKM," ujarnya.
Hingga tahun 2018, Dompet Dhuafa ada 27 Juta masyarakat Indonesia yang tergolong kelompok miskin. Meski sepenuhnya bukan tugas Dompet Dhuafa, ia berharap agar semua stakeholder dapat berkolaborasi mengentaskan kemiskinan.
"Keindonesian, itu jadi penting bahwa apa yang dilakukan dompet dhuafa untuk kebaikan bangsa Indonesia sendiri dan tidak siapa-siapa. Karena konsep dompet dhuafa lahir dari adanya kemiskinan di Indonesia. Itu yang wajib ikut memperbaiki kelompok miskin atau dhuafa di Indonesia. Alasan lainnya sifatnya sunnah," pungkasnya.