
Jakarta, gatra.net - Kabinet Indonesia Maju yang dilantik beberapa hari lalu oleh presiden Joko Widodo dan wakil presiden Ma'ruf Amin terus menuai kontroversi dan tanda tanya. Naiknya mantan Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian juga menjadi tanda tanya publik.
Menurut pengamat politik UI, Ade Reza Hariyadi, publik tidak perlu heran kenapa jenderal bintang empat kepolisian itu naik menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Hal tersebut, kata Ade, merupakan terobosan agar Indonesia bisa ditekan dari tindakan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
"Munculnya pak Tito Karnavian ini terobosan baru. Mungkin prioritas Presiden saat ini menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dari KKN hingga ke daerah, sehingga pak Tito Karnavian yang backgroundnya polisi ditempatkan jadi Mendagri," katanya saat dihubungi gatra.net, Jumat (25/10).
Padahal, jika diikuti, Tito naik mengikuti kontroversinya tentang buku merah yang beberapa hari ke belakang ramai dibicarakan. Namun Ade menepis hal tersebut, karena menurutnya, naiknya Tito kurang relevan jika dihubungkan soal buku merah.
"Saya kira saat ini isu buku merah sudah tidak menjadi perhatian, jadi kurang relevan kalo dikaitkan dengan posisi pak Tito sebagai Mendagri ya. Kecuali ada temuan baru yang kredibel sehingga bisa ditindaklanjuti," ucap Ade.