Home Milenial Angkatan Kerja Sarjana Rendah, Semua PTS Dituntut Berbenah

Angkatan Kerja Sarjana Rendah, Semua PTS Dituntut Berbenah

Padang, gatra.net - Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah X, Herri menyebutkan angkatan kerja tingkat sarjana di Indonesia baru mencapai 12 persen dari 120 juta jiwa. Angka itu sangat rendah jika dibandingkan dengan Malaysia, Thailand, apalagi Korea.

Dengan rendahnya angkatan kerja sarjana itu, faktornya karena masih rendahnya jumlah yang kuliah. Kemudian, mutu lulusan perguruan tinggi saat ini juga masih tergolong rendah. Apalagi, menurutnya 60 persen mahasiswa di Indonesia kuliah di Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Dengan alasan itu pula, Herri mengimbau agar semua PTS berbenah dan memperbaiki mutu lulusan, sekaligus melengkapi syarat-syarat yang ditetapkan sesuai standar nasional perguruan tinggi. Tujuannya, untuk meningkatkan serta menjaga kualitas yang lebih baik.

Dari 4.500 perguruan tinggi, 3.500 itu swasta. Jadi 60 persen mahasiswa mendaftar di PTS. Makanya sama-sama kita perbaiki ini, kalau tidak 60 persen sarjana kita nanti tidak berkualitas, kata Herri usai menghadiri wisuda Universitas Eka Sakti (Unnes)-AAI ke-61, Senin (21/10) di Padang.

Lebih lanjut Herri menjelaskan, saat ini 70 persen program studi di PTS sudah terakreditasi B, dan baru 10 persen akreditasi A. Selebihnya, program studi yang terakreditasi C umumnya masih baru, dan terus didorong untuk meningkatkan akreditasi melalui bimbingan teknis (bimtek).

Kendati demikian, dalam meningkatkan mutu lulusan ini juga butuh kerjasama semua unsur masyarakat. Mulai dari institusi perguruan tinggi, alumni, mahasiswa, dan masyarakat. Sebab, menurutnya mutu lulusan bukan hanya tugas pemerintah dan pihak akademik atau kampus saja.

Selain dosen dituntut meningkatkan kompetensi, mahasiswa juga harus lebih kreatif, inovatif, serta terampil dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Terutama dalam memanfaatkan teknologi yang semakin pesat ini. Apalagi untuk menghadapi revolusi industri 4.0 saat ini.

Artinya, semua pihak harus saling bersinergi dalam menghasilkan mutu yang lebih baik. Saat ini bukan hanya kuantitas yang penting, tapi lebih utamakan lagi kualitas, ujar Herri.

Sementara berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angkatan kerja per Februari 2019 sebanyak 136,18 juta orang, atau naik 2,24 juta dibanding Februari 2018. sebaliknya, penduduk yang bekerja sebanyak 129,36 juta orang, atau bertambah 2,29 juta orang dibanding Februari 2018 lalu.

548