

Padang, gatra.net - Era revolusi industri 4.0 tidak hanya memengaruhi bidang teknologi dan informasi, namun juga berimbas ke bidang pendidikan juga harus berinovasi. Salah satunya bidang bahasa dan seni.
Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Padang (UNP) terus termotivasi melakukan berbagai inovasi, baik dalam bidang bahasa, sastra, seni sebagai penelitian maupun dalam pembelajaran.
Dekan FBS UNP, Ermanto menyebutkan, saat ini semua dosen serta mahasiswa bidang bahasa dan seni berlomba meneliti dan berbagi hasil penelitian. Salah satunya berpartisipasi dalam International Conference on Languange and Arts (ICLA-8) yang digagas FBS UNP.
“Ada 134 pemakalah yang menyajikan ilmu kebahasan, sastra, seni hingga pembejalaran pada ICLA-8 ini. Baik dari pemakalah UNP, maupun dari kampus lain. Padahal target sebelumnya hanya 120 pemakalah,” kata Ermanto, di Gedung Hospitality UNP, Padang, Sumatera Barat, Kamis (17/10).
Ermanto menjelaskan, semua makalah yang masuk akan diseleksi untuk dimuatkan ke jurnal terindeks scopus. Apalagi, jurnal terindeks yang bereputasi akan berdampak pada penilaian program studi, fakultas, hingga universitas.
Rektor UNP, Ganefri mengapresiasi konsistensi FBS UNP selama ini. Alasannya, telah mampu melaksanakan ICLA hingga ke delapan pada tahun 2019, ini sebagai wadah berbagi atau sharing hasil penelitian. Semua dosen atau mahasiswa agar selalu melakukan riset dan mempublikasikannya.
“Jurnal terindeks scopus, ini bisa menjadi penilaian untuk universitas. Sebab, riset universitas itu merujuk kepada seberapa banyak hasil penelitian dari dosen yang terpublikasi,” ujar Ganefri usai membuka ICLA-8 itu.
Adapun pemateri utama ICLA-8 ini, yakni Masamichi Ueno dari Sophia University Japan, Lee Kooi Cheng dari National University of Singapore, Khairul Aidil Azlan Abd Rahman dari University Putra Malaysia, M. Zaim dari UNP, dan Triyono Bramantyo dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta.