

Sleman, gatra.net – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menyatakan program kementerian yang diamanatkan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019 telah tercapai awal tahun lalu.
“Kalau mengacu pada RPJMN, Kemendes PDTT sudah memenuhi target yang ditetapkan,” kata Eko usai membuka ‘Workshop dan Temu Bisnis Nasional UMKM 2019’ di kampus Universitas Gadjah Mada, Sleman, Rabu (16/10).
Eko mengatakan, berdasarkan data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), dari target mengentaskan 5.000 desa tertinggal, Kemendes PDTT berhasil mengentaskan 6.500 desa.
Demikian juga dengan program menciptakan 2.000 desa mandiri. Kementerian disebut melampaui target dengan mewujudkan 2.700 desa mandiri. Capaian ini, kata Eko, belum termasuk terciptanya 90 kawasan perdesaan dari target 80 kawasan.
“Memang awal-awal kami sedikit kedodoran dalam seluruh program, terutama soal penerapan dan pengalokasi dana desa. Namun lambat laun, dengan berbagai hasil evaluasi dan inovasi, sekarang 99 persen dana desa telah terserap,” ujarnya.
Meski memenuhi target, Eko mengatakan, Kemendes PDTT punya banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Usai pembangunan infrastruktur desa dan menumbuhkan ekonomi desa, tantangan pengembangan desa pun berbeda.
“Ke depan, pejabat Mendes PDTT yang baru harus meningkatkan pemberdayaan manusia dan perekonomian. Sehingga pola pendekatan dan pendampingan harus berbeda, tidak seperti saat penyaluran dana desa,” katanya.
Peningkatan pemberdayaan manusia dan ekonomi desa ini, menurut Eko, menjadi prioritas program Kemendes PDTT, terutama di tengah menggeliatnya perekonomian desa dengan lahirnya banyak badan usaha milik desa atau bumdes.
“Soal siapa pengganti saya, silakan tanya Presiden Joko Widodo,”ucap Eko, singkat, saat disinggung mengenai Menteri Desa PDTT di periode kedua Jokowi.