
Jakarta, gatra.net - Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASPEHI) menggandeng Mediatama Binakreasi, menyelenggarakan pameran industri kerajinan, Crafina. Di tahun ini, target pengujung ialah sebanyak 40.000 orang, dengan total transaksi sebesar Rp20 miliar.
"Jadi memang, targetnya kita tingkatkan dari sebelumnya pada 2018 hanya sebesar Rp18 miliar," ujar Ketua Umum ASPEHI, Muchsin Ridjan, setelah menghadiri Opening Ceremony Crafina 2019, di Jakarta, Rabu (16/10).
Baca Juga: Kemenperin: Ekspor Produk Kerajinan Meningkat Rp593 Juta
Dia mengharapkan bahwa pameran ini tidak hanya mendatangkan nilai secara nominal. Melainkan, untuk meningkat nilai eksklusif produk dari industri kerajinan di Indonesia. Lebih jauh lagi, para pelaku industri dapat terus mengembangkan ide sehingga memiliki kualitas produk yang berstandar internasional.
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kementerian Perindustrian (Dirjen IMK Kemenperin), Gati Wibaningsih menuturkan bahwa industri kerajinan merupakan salah satu hal yang diunggulkan. Karena, mampu menghasilkan produk bernilai tinggi dan berdaya saing global. Terutama produk industri yang menonjolkan nilai budaya dan tradisi Indonesia.
"Ya karena kita tahu hampir setiap daerah memiliki kerajinan yang khas. Dari situlah terciptanya produk kerajinan," ucap Gati.

Dalam kesempatan ini, Gati juga mengapresiasi para penyelenggara. "Jadi, memang acara ini masih dibutuhkan. Kekhawatiran terhadap semakin tergerusnya pengrajin, tidak perlu disikapi oleh ketakutan. Melainkan, kita harus terus dorong dengan memberikan panggung kepada pengrajin. Jadi, saya berterima kasih kepada seluruh pihak," imbuhnya.
Diketahui, Crafina sudah digelar selama 12 tahun secara berturut-turut. Mengusung tema "From Natural Resources to Creative for Lifestyle", Crafina 2019 diselenggarakan pada 16-20 Oktober 2019 di Main Hall, Plenary Hall, dan Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC). Tahun ini diisi oleh 400 perusahaan kerajinan.