Palembang, gatra.net – Kabut asap Palembang yang menebal di pagi hari ini, membuat penerbangan di Bandara Internasional SMB II Palembang terganggu. Setidaknya, ketergangguan penerbangan pada pagi hari memiliki efek dinimo pada penerbangan selanjutnya.

“Pengaruhnya, tentu beruntun. Jika yang pagi mengalami keterlambatan (delay), tentu akan berpengaruh pada penerbangan selanjutnya. Jumlahnya cukup banyak, puluhan, di atas 25 penerbangan yang terganggu pagi ini,”ujarnya, Senin (14/10).

Pihak Bandara Internasional SMB II mencatat, setidaknya 27 penerbangan mengalami gangguan akibat kabut asap yang dipengaruhi jarak pandang. Pihak Airnav menyatakan jarak pandang terendah pada pagi ini di Palembang mencapai 50 meter. Kondisi ini tidak memenuhi standar keamanan penerbangan di Bandara SMB II Palembang, yang seharusnya memiliki jarak pandang normal 800 meter.

“Keterlambatan, terjadi sejak pukul 06.00 wib-08.00 wib yang hanya 50 meter, setelahnya jarak pandang berangsur mengalami peningkatan, sampai dengan pukul 09.00 wib, dan mulai diatas 150 meter pada pukul 10.00 wib,”teragnya.

Adapun, datanya satu penerbangan dialihkan, 14 keberangkatan penerbangan mengalami delay (terlambat), dua penerbangan yang harus kembali ke bandara semula, dan sekitar 10 penerbangan yang mengalami keterlambatan kedatangan.

“Ada penebangan Jakarta-Palembang, dan penerbangan internasional Kuala Lumpur-Palembang yang kembali ke bandara keberangkatan dan pengalihan, itu penerbangan Pekan Baru-Palembang, yang baru tiba saat kondisi jarak pandang normal,”pungkasnya.

Sementara BMKG Stasiun Meteorlogi Palembang, menyatakan fenomena kabut asap (smog) yang umumnya terjadi pada pagi hari. Jarak pandang terendah pada pagi hari ini, hanya 50-150 m dari jam 06.30-08.30 wib dengan kelembapan pada saat itu 95-96% dengan keadaan cuaca asap (smoke) yang berdampak tujuh penerbangan di Bandara SMB II Palembang mengalami delay (terlambat).