
Semarang. gatra.net - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, menyatakan Jateng belum bisa menjadi tulang punggung energi Jawa dan Bali, meski saat ini sudah ada pembangunan beberapa PLTU.
Pembangunan beberapa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) seperti di Jepara, Batang, dan Cilacap masih untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Jateng.
“Enggaklah, belum bisa menjadi tulang punggung energi Jawa dan Bali karena masih untuk memenuhi kebutuhan listrik di Jateng,” katanya di Semarang, Selasa (8/10).
Baca juga: Jokowi Resmikan PLTU Cilacap Ekspansi Tahap Satu
Menurut Ganjar, kebutuhan listrik di Jateng ke depan masih banyak karena akan masuk sejumlah industri yang membutuhkan dukungan pasokan listrik. “Kalau sisa-sisa sedikit daya listrik masih ada, tapi akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri yang akan masuk ke Jateng,” ujarnya.
Mengenai PLTU Tanjung Jati B di Jepara, Ganjar menyatakan belum bisa mendukung sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik di Jateng. “Selain PLTU Tanjung Jati ada tambahan dari PLTU yang lebih besar di Batang,” katanya.
Baca juga: KLHK : PLTU Tanjung Jati Berpotensi Raih Proper Emas
Seperti diketahui saat ini ada beberapa pembangunan PLTU di Jateng yakni PLTU Tanjung Jati B di Jepara yang memiliki kapasitas total sekitar 4.664 Mega Watt (MW). Namun, saat ini yang telah beroperasi unit 1, unit 2, unit 3, dan unit 4 dengan total daya sebesar 2.664 MW.
Sedangkan PLTU Batang bakal memiliki kapasitas 2.000 Megawatt (MW), dan beberapa PLTU di Cilacap antara lain PLTU Adipala berkapasitas 660 MW (sudah operasi), PLTU Cilacap 1 dan 2 kapasitas 2 x 300 MW (sudah operasi), PLTU Cilacap ekspansi 1 kapasitas 1x 660 MW (sudah operasi), dan dan PLTU Cilacap ekspansi 2 dengan kapasitas 1 x 1.000 MW (masa uji coba).