
Padang, gatra.net Ratusan ubur-ubur terdampar di sepanjang Pantai Tiku, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar). Akibatnya, 10 pengunjung objek wisata tersengat hewan laut bernama physalia yang beracun itu.
Terkait peristiwa itu, Kepala Seksi Pemerintahan dan Pelayanan Kecamatan Tanjung Mutiara, Weri Ikwan mengatakan bahwa ubur-ubur itu pertamakali muncul di pantai tersebut, Kamis (3/10) pekan lalu. Jumlah ubur-ubur yang terdampar di pantai tersebut pun cukup banyak.
Berdasarkan penjelasannya, tiga orang dari 10 korban tersebut mengalami sakit di daerah sengatan ubur-ubur dan sempat dilarikan ke dokter puskesmas setempat. Sementara tujuh diantaranya hanya mengalami gatal-gatal di bagian tubuh yang disengat.
"Sebenarnya, jumlah pengunjung yang jadi korban sengatan ubur-ubur itu cukup banyak, namun yang terdata hanya 10 orang. Tiga orang sempat dirawat di puskesmas," ungkap Weri, Senin (7/10).
Selanjutnya kata Weri, pihaknya mengumpulkan ubur-ubur tersebut dan menguburkannya. Tujuannya, agar tidak ada lagi korban sengatan ubur-ubur nantinya. Selain itu, juga memasang papan imbauan agar tidak ada pengunjung yang mandi di kawasan pantai tersebut.
Ia juga mengatakan, pihak pemerintah kecamatan, BPBD, Satpol PP, Anggota Damkar, dan masyarakat setempat akhir-akhir ini bergotong-royong menyingkirkan ubur-ubur di kawasan itu. Pasalnya, ubur-ubur tersebut terdampar setiap pagi dan sore.
Sementara Kepala Pencegahan dan Kesiapsiagakan BPBD Kabupaten Agam, Yunaidi juga menambahkan fenomena itu juga terjadi di beberapa daerah lainnya. Termasuk di Kabupaten Padangpariaman dan Pesisir Selatan. Terdamparnya ubur-ubur itu diduga akibat adanya pencemaran perairan.
"Kita duga itu karena pencemaran perairan di daerah yang bersangkutan. Tapi kita akan mencari penyebab pastinya dulu, ini sesuai koordinasi kita dengan BPBD daerah setempat," ujarnya.