Home Politik Gelar Adat Walikota Terancam Dicabut, PP Satroni Rapat Adat

Gelar Adat Walikota Terancam Dicabut, PP Satroni Rapat Adat

Pekanbaru, gatra.net -- Kelompok Melayu Millenial dan Pemuda Pancasila satroni ruang rapat Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu (LAM) kota Pekanbaru, Sabtu (5/10). Kehadiran massa tersebut untuk menolak rencana pencabutan gelar adat yang diemban Walikota Pekanbaru, Firdaus. 
 
Terkait hal tersebut Ketua MKA LAM Kota Pekanbaru, Datuk Said Usman Abdullah, mengungkapkan pihaknya belum sampai kepada keputusan pencabutan gelar adat. "Belum sampai kesana, kita hanya membincangkan aspirasi dari mahasiswa beberapa waktu lalu. Nah, aspirasi itu yang kemudian kita kaji dengan tokoh masyarakat dan tetua adat, " ungkapnya kepada gatra.net, Sabtu (5/10). 
 
Sebelumnya pada Rabu (2/10) puluhan massa dari Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Riau, menyatroni LAM Pekanbaru.  Dalam aksinya mahasiswa mendesak lembaga Adat mencabut Gelar Adat Datuk Bandar Setia Amanah  yang diemban Walikota Pekanbaru Firdaus. Sang Walikota dinilai memiliki sikap yang tidak amanah, dengan meninggalkan kota Pekanbaru saat kabut asap melanda kota Bertuah.
 
Pun begitu Firdaus dituding melakukan aksi   nepotisme dengan mengangkat familinya sebagai pejabat, dan diberi keleluasaan mengatur proyek penunjukan langsung (pl).  Datuk Said Usman Abdullah menambahkan, dengan adanya penolakan dari kelompok Melayu Millenial dan Pemuda Pancasila, maka hal tersebut bakal menjadi aspirasi yang dipertimbangkan. 
 
"Jadi sudah ada dua aspirasi, satu meminta pencabutan gelar dan satunya lagi menolak gelar itu dicabut. Nah tentu kami  memilah-memilih,  kami tidak ingin sembarangan membuat keputusan. Jadi ada tahapan yang kami lalui.  Artinya biarkan kami bekerja denngn komponen masyarakat.  Biarkan kami juga mendengar penjelasan langsung dari Walikota. Nanti akan ada tim yang meminta klarifikasi dari Pak Wali. Yang jelas karena ini urusan adat, maka bakal diproses dengan cara adat," tekannya.
 
309