Batu, gatra.net - Pemerintah memutuskan untuk mengimpor daging sapi Brazil sebanyak 50 ribu ton dalam rapat koordinasi terbatas di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Agustus lalu. Namun, hingga sekarang daging tersebut belum masuk ke pasar.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Indrasari Wisnu Wardana mengungkapkan pihaknya masih belum mengeluarkan Surat Perizinan Impor (SPI) daging sapi Brazil. Sebab mereka masih menunggu rekomendasi dari Kementerian Pertanian (Kementan).

"[Daging sapi] Brazil belum [diimpor], karena protokolnya sedang diproses antara Kementan dengan pihak Brazil," ujarnya kepada awak media di Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (3/10).

Sebelumnya, Perum Badan Usaha Logistik (Bulog), PT Berdikari (Persero), dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) ditugaskan dalam importasi daging tersebut. Ketiga perusahaan ini merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Wisnu berharap proses rekomendasi dari Kementan akan selesai dalam Oktober ini. Apabila rekomendasi Kementan dan SPI terbit, daging sapi akan datang dalam waktu 45 hari.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan pihaknya telah menyurati Kementerian BUMN terkait ketiga perusahaan tersebut.

Enggar optimis daging sapi akan sampai sebelum 2020. "Dulu juga enggak pernah lama, asal prosedur administrasi saja. Kan enggak mungkin langsung jumping [keluarkan izin]. Kalau itu saya lakukan, jadi temuan [KPK]," tuturnya.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Kementan, Fini Murfiani mengungkapkan rekomendasi pemberian terdiri dari beberapa tahapan. Pertama, adanya head protocol (protokol kepala) antara satu negara dengan negara lain. Kedua, ada studi (desk study) untuk melihat kondisi negara asal ekspor. Kemudian apabila sudah sepakat, ditentukan unit usaha yang memasok daging ke Indonesia.

"Masih dalam proses," ucapnya singkat usai pembukaan acara International Livestock and Dairy Expo (ILDEX) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang Selatan, Rabu (18/9) silam.