Solo, gatra.net – Aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Surakarta, Senin (30/9), dari pukul 15.00 WIB berlangsung hingga malam hari. Awalnya aksi berlangsung damai, tapi tiba-tiba memanas pada pukul 20.00 WIB.

Massa tiba-tiba melempar batu ke polisi yang berjaga. Hujan batu tersebut kemudian mengenai empat polisi wanita atau polwan yang bertugas menjadi negosiator. Keempatnya pun mengalami luka ringan.

Para polwan itu kemudian dilarikan ke ruang kantor DPRD yang difungsikan sebagai tempat perawatan oleh tim medis. Tak berselang lama, aksi lempar batu itu diredam oleh aparat. Massa pun berangsur-angsur dibubarkan.

Kapolresta Solo AKBP Andy Rifai mengatakan empat petugas terluka akibat lemparan batu. ”Saat ini kondisinya sudah baik. Mereka sudah mendapat penanganan,” ucapnya pada wartawan usai aksi.

Menurut dia, polisi berupaya tidak terprovokasi oleh massa. Dari hasil evaluasi usai demo pekan lalu, Polresta Solo memilih untuk menghindari konflik.

”Kami berupaya menghindari konflik dan terus berkomunikasi dengan korlap aksi,” ucapnya.

Andy membenarkan beberapa pelajar bergabung dengan para demonstran. Kepolisian pun sempat meminta para pelajar yang masih berseragam untuk meninggalkan lokasi demo.

”Kali ini massa tidak beratribut, sehingga tidak jelas mereka dari mana. Namun kami tetap menyikapinya secara profesional. Dalam aksi demo kali ini kami menerjunkan 1.330 personel,” ucapnya.