Solo, gatra.net – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Solo menggelar doa bersama atas meninggalnya salah satu anggota IMM, La Randi, mahasiswa Universitas Halu Oleo saat mengikuti demonstrasi. Doa bersama digelar di depan Polresta Solo, Jumat (27/9) malam.

”Kami menyayangkan ketika ada aksi demonstrasi semacam ini justru ada korban. Kami mengutuk keras dalang dan pelakunya,” ucap Sekretaris Umum DPD IMM Jawa Tengah Mario Prakoso, Jumat (27/9) malam.

IMM Jateng berharap polisi mengusut tuntas pelaku penembakan. Mario khawatir, jika tidak diselidiki, gelombang aksi mahasiswa akan terus berdatangan. Dia juga mengimbau mahasiswa yang mengikuti aksi supaya mewaspadai jika aksi tersebut ditunggangi pihak lain.

”Kami hanya fokus pada persoalan membatalkan RUU yang bermasalah dan tidak berpihak pada rakyat. Kami imbau kawan-kawan mahasiswa agar jangan mau ditunggangi,” tegasnya.

Mario juga meminta Presiden Joko Widodo mendengarkan aspirasi rakyat. Aksi yang menewaskan La Randi diharapkan menjadi pembelajaran bersama. ”Kalau Pak Jokowi masih nyaman dengan lingkungan eksekutif dan legislatif, kami khawatir ada lebih banyak aksi muncul. Sebab di mana ada aksi dan kemudian ada martir, pasti akan muncul perlawanan sengit,” ujar Mario.

Doa bersama ini dihadiri oleh anggota IMM Solo dan beberapa organisasi mahasiswa. Selain doa bersama, mahasiswa juga melakukan refleksi. ”Aksi ini hanya sekitar 200 orang. Kami berkoordinasi dengan Polresta Solo agar tetap steril dan tidak ada penyusup,” ujarnya.