Home Ekonomi Sistem Ketenagakerjaan Kaku, Investor Ogah Pilih Indonesia

Sistem Ketenagakerjaan Kaku, Investor Ogah Pilih Indonesia

Jakarta, gatra.net - Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, menyebut Indonesia kurang dilirik investor karena ekosistem ketenagakerjaan yang kaku sehingga perlu adanya perubahan ekosistem ketenagakerjaan yang fleksibel.

"Ekosistem ketenagakerjaan harus fleksibel. Suka tidak suka, fleksibilitas harus diterima, termasuk fleksibilitas di pasar kerja. Jadi tenaga kerja harus punya kemampuan adaptasi," kata Hanif di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Jumat (27/9).

Menurutnya, padahal investasi asing yang bersifat langsung berdampak terciptanya lapangan kerja. Namun berhubung iklim investasi Indonesia yang kurang kondusif, membuat investor berpikir ulang menanamkan modalnya.

"Investasi itu menghasilkan lapangan kerja berskala besar. Tapi sayangnya investor kurang berminat menanamkan modal di sini karena iklim investasi," ujarnya.

Ia mencontohkan beberapa waktu lalu sebanyak 33 perusahaan asing hengkang dari Cina. Tapi tidak ada yang relokasi perusahaan ke Indonesia. Menurut Hanif, hal itu karena sistem tenaga kerja di sini terlalu kaku.

"Tempo hari ada sekitar 33 perusahaan relokasi dari Cina. Tapi tidak ada yang ke Indonesia. Karena daya saing kita kalah dengan negara-negara tetangga. Itu karena sistem tenaga kerja yang terlalu kaku," ujarnya.

161