
Jakarta, gatra.net - Asisten Pemerintahan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Provinsi Jambi, Apani Saharudin membenarkan kondisi langit merah yang sempat viral di masyarakat. Ia mengatakan keadaan tersebut terjadi pada Sabtu (21/9) lalu. "Memang benar sempat terjadi kondisi langit kemerahan di Jambi tepatnya Kabupaten Kumpeh sekitar Sabtu lalu. Namun kejadian tersebut hanya berlangsung satu hari saja," katanya dalam konferensi pers di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Senin (23/9).
Ia menyatakan di hari berikutnya, tidak ada hal serupa terjadi di Kabupaten Kumpeh dan kota lainnya. Pani mengatakan bahkan hari ini, keadaan normal meskipun masih terdapat kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). "Di hari berikutnya mulai Minggu hingga saat ini tidak lagi ada kejadian serupa. Dan kalau ditanyakan penyebabnya apa, saya juga tidak mengetahuinya, mungkin teman-teman ilmuwan yang paham soal itu," ungkapnya.
Sementara itu, untuk hotspot di Jambi sejak Januari hingga 17 September 2019 berdasarkan pantauan sensor modis satelit Terra Aqua dan Suomi NPP dengan tingkat kepercayaan >50% terpantau 2.453 titik panas. Titik panas terbanyak berada di Muara Jambi dengan 1.157 hotspot dan Tanjabtim sebanyak 563 titik.